Hamas Bantah Luncurkan Roket di Tengah Gencatan Senjata
"Selain itu, sebanyak 1.060 orang terluka selama konflik ini," kata juru bicara unit layanan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Tiga buah mortir yang ditembakkan dari Gaza jatuh di wilayah selatan Israel, Kamis (17/7/2014), hanya dua jam setelah kesepakatan gencatan senjata singkat tercapai. Demikian Angkatan Darat Israel.
Mortir itu menghantam wilayah Eshkol, yang berbatasan dengan jalur Gaza. AD Israel menuding Hamas mendalangi peluncuran roket itu, tetapi tidak memberikan penjelasan lebih rinci.
"Israel berbohong. Semua faksi Palestina terus mengawasi jalannya gencatan senjata. Israel menggunakan alasan ini untuk membunuh para pejuang," kata seorang sumber Hamas kepada AFP.
Sementara itu, pada hari ke-10 operasi militer Protective Edge yang digelar Israel, jumlah korban tewas di jalur Gaza mencapai 231 orang, termasuk tiga orang yang tewas akibat tembakan tank Israel.
"Selain itu, sebanyak 1.060 orang terluka selama konflik ini," kata juru bicara unit layanan darurat Gaza, Ashraf al-Qudra.
Di sisi lain, satu orang Israel tewas akibat serangan roket yang ditembakkan dari Gaza ke pintu perbatasan Erez. Ini adalah korban tewas pertama di pihak Israel.
Berdasarkan data yang disediakan Pusat HAM Palestina (PCHR) sebanyak 80 persen korban konflik ini adalah warga sipil.
Sejak baku tembak dimulai pada 8 Juli lalu, sedikitnya 1.021 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam wilayah Israel, sementara 256 roket berhasil ditangkal sistem pertahanan udara Iron Dome.