Reporter 'Bongkar' Bagasi Korban MH17, Sky News Minta Maaf
Lembaga penyiaran Sky News, meminta maaf secara terbuka setelah salah satu presenternya membongkar salah satu bagasi di lokasi jatuhnya MH17.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Lembaga penyiaran berbasis di Inggris, Sky News, meminta maaf secara terbuka setelah salah satu presenternya membongkar salah satu bagasi di lokasi jatuhnya Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 dalam salah satu siaran langsungnya, Minggu (20/7/2014).
Dalam siaran berita itu, presenter Colin Brazier terlihat mengulik barang-barang pribadi dari koper yang terbuka di lokasi, menggunakan ranting, mengambil salah satu set kunci, sebelum kemudian mengatakan, "Kami tak harus benar-benar melakukan ini."
Tayangan itu langsung menuai kemarahan di media sosial, termasuk desakan untuk memecat Brazier. Kecaman datang pula dari kolega sesama jurnalis atas siaran langsung tersebut.
Presenter BBC Jacqui Oatley, misalnya, lewat akun Twitter-nya menyatakan keheranan atas tindakan Brazier. Sementara itu, Joe Watson, profesor yang membidangi media massa di Baker University menyebut tindakan Brazier sebagai "saat yang mengerikan bagi jurnalisme".
Dalam pernyataannya, juru bicara Sky News menyatakan, "Hari ini dalam reportase dari lokasi kecelakaan pesawat MH17, Colin Brazier menggambarkan tragedi kemanusiaan dalam acara itu dengan menunjukkan isi salah satu tas korban."
"Colin segera menyadari bahwa tindakannya ini tidak pantas dan mengatakannya dalam siaran tersebut. Kami, Colin dan Sky News, meminta maaf sebesar-besarnya atas pelanggaran yang terjadi."
Insiden itu terjadi justru pada saat Australia menyerukan penghormatan terhadap 298 korban yang tewas dalam tragedi ini dalam pelaporan berita atas insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 tersebut pada Kamis (17/7/2014).
Seruan muncul setelah terlihat bahwa mereka yang terlibat dalam peliputan kecelakaan ini telah menginjak-injak dan merusak lokasi kecelakaan, bahkan sebelum penyidik tiba di sana.