Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dradjad Wibowo Kecewa Sikap Presiden SBY Terhadap Israel

Kekecewaan Dradjad, terkait sikap presiden yang terkesan datar-datar saja terhadap Israel.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Dradjad Wibowo Kecewa Sikap Presiden SBY Terhadap Israel
Reuters
Seorang pria Palestina mencari korban di bawah reruntuhan rumah, yang hancur dalam serangan udara Israel, di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 29 Juli, 2014 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PAN Dradjad Wibowo menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden SBY. Kekecewaan Dradjad, terkait sikap presiden yang terkesan datar-datar saja terhadap Israel.

"Pak SBY tunggu apa lagi? Sebagai Waketum PAN, saya kecewa karena pemerintah RI bersikap datar-datar saja melihat lansia, wanita dan anak-anak Palestina dibantai oleh bom Israel," ungkap Dradjad, Sabtu (2/8/2014).

Apakah pemerintah RI akan sama mandulnya dengan tokoh-tokoh dan LSM-LSM yang sok suci pembela HAM, namun diam seribu bahasa melihat tragedi kemanusiaan di atas?" ujar Dradjad.

Menurutnya, Indonesia tidak usah takut dituduh anti-Semitik. Ini bukan soal politik. Ini, katanya lagi, juga bukan soal nurani kemanusiaan.

Amerika Serikat yang terus memasok senjata ke Israel saja tidak nyaman dengan pembantaian warga sipil oleh Israel tersebut," kata Dradjad.

Bahkan, kata Dradjad, mantan Menteri Pertahanan Inggris, Peter Luff, tegas menyebut serangan Israel tersebut brutal.

Sekjen PBB dan jajarannya juga demikian. Selebritas dunia seperti Javier Bardem (pemenang Oscar) dan istrinya Penelope Cruz pun tegas-tegas mengecam Israel. Rihanna maupun Zayn Malik dari band terkenal Inggris One Direction juga bersikap tegas.

Berita Rekomendasi

Padahal mereka tahu, lanjut Dradjad lagi, betapa kuatnya dominasi ras Yahudi dalam dunia hiburan global. Toh, tidak sedikit selebritas dunia yang selama ini mendukung Israel, sekarang diam saja tidak menyatakan dukungan.

Nurani kemanusiaan, Dradjad mempertegas, tidak bisa menerima pembantaian warga sipil. Terutama lansia, wanita dan anak-anak, oleh siapapun, tanpa memandang ras dan agama.

"Jadi, pak SBY, tunggu apa lagi? Tirulah PM Erdogan. Turki aktif mengupayakan gencatan senjata. Tapi Turki keras mengecam Israel, bahkan membandingkannya dengan Hitler dan Nazi. Turki dan PM Erdogan tidak anti Semitik. Turki sangat melindungi warga Yahudi di negaranya," kata Dradjad.

Dradjad kemudian mengusulkan kepada pemerintah untuk mendesak Israel menghentikan kebrutalannya.

"Jangan lupa Indonesia juga berisiko terkena imbas (spillover) dari kebrutalan Israel. Misalkan, kelompok garis keras di Indonesia bisa saja melampiaskan kemarahan dengan tindakan kekerasan di sini. Jadi, Indonesia punya legitimate concerns," kata Dradjad.

Pemerintah juga disarankan pro-aktif memberi tekanan agar kedua pihak melakukan gencatan senjata dan perdamaian yang hakiki.

"Pemerintah bisa mengalang dukungan dari ASEAN sebagai langkah awal. Yakinkan mereka akan risiko spillover tersebut dan efeknya bagi ASEAN," ujar Dradjad Wibowo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas