Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Minta Palestina dan Israel Lanjutkan Perundingan
John Kerry mendesak Israel dan Palestina untuk menindaklanjuti proses gencatan senjata di Gaza dengan mulai membuka perundingan.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT - Menteri luar negeri AS John Kerry mendesak Israel dan Palestina untuk menindaklanjuti proses gencatan senjata di Gaza dengan mulai membuka perundingan.
Kerry mengatakan kepada BBC agar kedua pihak yang bertikai dapat memulai pembicaraan untuk merundingkan "solusi dua negara."
Kedua pihak menyepakati Klik usulan Mesir untuk melakukan gencatan senjata di Gaza selama tiga hari, menghentikan konflik bersenjata sejak empat minggu lalu yang telah merenggut lebih dari 1.900 jiwa.
Israel dan Palestina telah mengirim delegasi ke Kairo untuk membahas kemungkinan gencatan senjata jangka panjang.
Kerry, dalam wawancara dengan Zeinab Badawi dalam acara BBC HARDtalk, mengatakan bahwa AS sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri terhadap serangan roket kelompok militan Hamas.
"Tidak ada negara yang bisa hidup dengan kondisi tersebut dan Amerika Serikat berdiri di belakang Israel untuk mempertahankan diri..." katanya.
Dia mengatakan bahwa Hamas, yang menguasai Gaza, telah "melakukan aksi yang sangat mengejutkan dan, ya, hasilnya adalah kehancuran".
Ditanya apakah dia mendukung tuntutan Palestina agar Israel menarik pasukannya dari Gaza, Kerry mengatakan:
"Apa yang ingin kami lakukan adalah mendukung rakyat Palestina untuk memperbaiki kehidupan mereka, mendapatkan makanan yang cukup, membuka perbatasan, serta memiliki kebebasan yang lebih besar."
Warga Gaza mulai mendatangi rumahnya masing-masing setelah gencatan senjata selama tiga hari.
Seorang bocah Israel berada di depan makam tentara Israel yang tewas akibat serangan roket Hamas.
Kerry menambahkan: "Saya percaya bahwa situasi (gencatan sejata) sekarang akan membuat kedua pihak untuk membuka lagi proses perundingan demi terciptanya solusi dua negara."
Israel telah menarik semua kekuatan militernya ke luar Gaza dan banyak warga wilayah itu mulai kembali ke rumahnya menyusul konflik selama sekitar empat minggu.
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan hingga saat ini sekitar 1.860 warga Palestina tewas -sebagian besar warga sipil- dengan 9.400 cedera sejak awal konflik empat minggu lalu.