Pasukan Kurdi Rebut Kembali Bendungan Mosul dari Tangan ISIS
Pasukan Peshmerga Kurdi yang didukung pesawat tempur AS dikabarkan berhasil merebut kembali Bendungan Mosul yang dikuasai pasukan ISIS.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Pasukan Peshmerga Kurdi yang didukung pesawat tempur AS dikabarkan berhasil merebut kembali Bendungan Mosul yang dikuasai pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Demikian pernyataan seorang pejabat Kurdi, Senin (18/8/2014).
Kembali direbutnya bendungan terbesar di Irak ini merupakan kemenangan besar pertama pasukan Kurdi dari ISIS sejak kelompok ini menggelar serangan militer di wilayah utara Irak awal Juni lalu.
Selain menghadapi serangan balik Kurdi di Irak, ISIS yang secara sepihak mendeklarasikan berdirinya Kekalifahan Islam juga menghadapi gempuran di basis terkuatnya di Suriah, Raqqa.
Salah seorang perwira pasukan Peshmerga, Jenderal Tawfik Desty mengatakan pasukannya kini sudah mengendalikan penuh sisi timur Bendungan Mosul namun pertempuran masih berlangsung.
Sementara seorang perwira Peshmerga lainnya mengatakan, gerak maju pasukan Kurdi terhambat bom-bom pinggir jalan yang dipasang pasukan ISIS yang bergerak mundur.
"Pasukan bergerak lambat. Penghalang kami adalah bom-bom pinggir jalan. Ini adalah taktik ISIS," kata perwira itu.
"Mereka kini berada di bagian dalam bendungan. Tak ada baku tembak hanya bom-bom pinggir jalan dan semua bangunan yang ditinggalkan dipasangi peledak," sambung perwira itu.
Meski berhasil menguasai sebagian Bendungan Mosul, pasukan Peshmerga, seperti dikutip Sky News, masih membutuhkan tambahan senjata berat untuk melanjutkan pertempuran.
Sejauh ini, Peshmerga masih menunggu datangnya persenjataan dari luar negeri seperti yang dijanjikan para menteri luar negeri Uni Eropa.
Bendungan Mosul dikuasai ISIS 10 hari lalu. Bendungan terbesar di Irak tersebut menyediakan sebagian besar pasokan listrik untuk wilayah itu dan sangat penting untuk keperluan irigasi pertanian.