TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pengakuan mengejutkan Laura, 26, yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oknum pramugara Malaysia Airlines beredar di media Australia dan Malaysia. Laura untuk pertama kali tampil di media dan menceritakan kronologi pelecehan seksual itu.

Peristiwa itu terjadi saat pesawat Malaysia Airlines MA20 jurusan Kuala Lumpur - Paris berada di ketinggian awal Agustus lalu. Laura mengatakan terlalu takut untuk melawan saat itu. "Saya tak bisa menghentikannya, saya hanya mematung. Saat itu saya ketakutan," kata Laura kepada reporter Channel Seven yang dikutip Tribunnews dari News.com.au, Jumat (22/8/2014).

Dalam wawancara itu terdengar reporter bertanya pada Laura mengapa dia tak berteriak saat oknum pramugara itu melakukan pelecehan. "Saya terus mengatakan kenapa saya tak berteriak, menjerit. Mengapa saya tak hentikan dia. Saya tahu saya orang yang kuat, saya bisa melakukan itu, tapi saat peristiwa terjadi, saya merasa sangat ketakutan, saya membatu," kata Laura.

Namun dalam kondisi ketakutan, Laura sempat merekam peristiwa itu. Dia meletakkan ponsel di bawah bantal dan merekam suara dari ponsel. Dalam rekaman suara yang beredar itu terdengar tangisan Laura.

Berikut ini suara yang terdengar dalam rekaman:
"Saya sangat takut, saya hanya ingin turun dari pesawat ini ... Saya tidak ingin melihat Anda, pergilah, Anda membuat saya merinding, Anda orang tua yang kotor."

Setelah kru pesawat yang diketahui sebagai pria yang sudah menikah dan beranak tiga itu beranjak dari kursi Laura, dia melapor ke penumpang lain. Laura bercerita kepada penumpang lain yang kemudian memanggil pilot. Si pramugara sudah ditangkap dan ditahan di saat pesawat mendarat di Bandara Charles de Gaulle, Paris. Hingga dua pekan kemudian, kru pesawat itu masih ditahan polisi di Paris.

Baca juga : Gadis yang Dilecehkan Sampaikan Testimoni: http://bit.ly/1pZnQJI

Jawaban Malaysia Airlines soal Pelecehan Seks terhadap Penumpang MA20 - http://bit.ly/1tnrwqg