PPIH Minta Jemaah yang Ikut Tarwiyah Persiapkan Perbekalan
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Saudi Arabia terus memantapkan persiapan menjelang masa puncak haji 1435 Hijriyah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Saudi Arabia terus memantapkan persiapan menjelang masa puncak haji 1435 Hijriyah. PPIH juga meminta jemaah haji yang akan mengikuti kegiatan tarwiyah untuk mempersiapkan perbekalan.
Kegiatan tarwiyah merupakan napak tilas haji Rasulullah SAW, dimana pelaksanaan haji diawali dengan bermalam di Mina mulai waktu dzuhur tanggal 8 Dzulhijjah sampai subuh hari tanggal 9 Dzulhijah. Setelah itu baru jemaah bergerak ke Arafah. Sedangkan jemaah Indonesia umumnya sudah bergerak ke Arafah tanggal 8 Dzulhijjah.
Ketua PPIH, Ahmad Jauhari, Minggu (28/9/2014), mengatakan pihaknya mewajibkan kepada jemaah yang ikut tarwiyah untuk membawa perbekalan. Pasalnya tanggal 8 Dzulhijah belum ada layanan catering di Mina.
"Kami akan tetap memberikan pelayanan untuk aktivitas tarwiyah, meskipun dalam standar minimal. Karena tanggal 8 Dzulhijah belum ada catering. Layanan kesehatan pun dalam jumlah terbatas. Karena itu, jemaah wajib membawa perbekalan, minimal untuk makan masing-masing," katanya.
Peserta tarwiyah tetap akan mendapatkan pelayanan dari pihak muassasah dan maktab. Tentunya setelah melalui koordinasi sebelum keberangkatan ke Mina. Pihak maktab akan menyediakan bus untuk keberangkatan.
"Kemungkinan tanggal 7 Dzulhijah sore peserta tarwiyah sudah bergerak ke Mina," kata Jauhari.
Nantinya peserta tarwiyah akan membuat pernyataan berpisah sementara dengan jemaah reguler Indonesia. Mereka baru akan bersama-sama kembali di Arafah saat wukuf.
Kepada pihak muassasah dan maktab, PPIH akan meminta peserta tarwiyah digabungkan di satu tempat untuk sementara waktu.
"Saat tarwiyah tendanya menggabung saja. Nanti waktu mabit setelah melontar jamarat aqabah baru disesuaikan dengan kloter masing-masing," katanya.
Jauhari mengatakan jumlah jemaah yang mengikuti tarwiyah kian meningkat dari tahun ke tahun. Terutama dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) maupun jemaah haji khusus.
Dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Agama, Jumat (26/9/2014) di Daker Mekkah, dilaporkan bahwa jumlah peserta tarwiyah tahun ini sekitar 20.000 orang.
"Itu angka perkiraan, karena jumlahnya memang meningkat dari tahun ke tahun," katanya.
Kepada peserta tarwiyah, Jauhari mengingatkan agar menjaga kesehatan, karena lebih awal berangkat dibanding jemaah reguler.
"Pertimbangkan kemampuan, apakah sanggup dan tidak berdampak terhadap kesehatan," katanya.