Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernikahan Cara Jepang Meningkat 40 Kali Lipat

Banyak pasangan justru kini bukan dari Kyoto bahkan dari banyak negara luar Jepang melangsungkan pernikahannya di Kyoto, tambahnya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pernikahan Cara Jepang Meningkat 40 Kali Lipat
Sankei
Sepasang pengantin baru dengan pakaian pengantin Jepang dengan latar belakang kuil terkenal di Kyoto. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pasangan baru menikah baik dalam negeri Jepang maupun dengan orang asing atau orang asing keduanya, meningkat pesat 40 kali lipat terutama dengan gaya Jepang dan latar belakang kuil terkenal di daerah budaya Jepang khususnya di Kyoto.

Perkawinan Kyoto atao Kyoto-kon, kini menjadi sangat populer di Jepang. Para pengantin baru menggunakan kimono, baju tradisional Jepang, saat pernikahan di kuil di Kyoto dilingkupi lingkungan yang bersejarah dan cantik asli Jepang.

"Hal ini bahkan menjadi bisnis tersendiri, menjadi tur dengan paket perkawinan di Kyoto. Demikian pula menikah di gereja dulu barulah dengan gaya tradisional Jepang," ungkap Shoto Fujioka karyawan perfektur Kagawa kepada pers baru-baru ini.

Banyak pasangan justru kini bukan dari Kyoto bahkan dari banyak negara luar Jepang melangsungkan pernikahannya di Kyoto, tambahnya.

Pernikahan di kuil memiliki pengalaman pernikahan yang menarik. Bukan hanya tempat penyelenggaraan tetapi juga pengambilan film, film, serta jalan-jalan di sekitarnya sebagai kota budaya, menjadi daya tarik para pasangan muda yang datang ke Kyoto akhir-akhir ini.

Begitu menariknya pernikahan di Kyoto, dalam lima tahun terakhir ini meningkat 40 kali lipat. Dulu yang sekitar 20 pasang saja , kini sudah mencapai sedikitnya 750 pasang pengantin melakukan pernikahannya di Kyoto per tahunnya.

Berita Rekomendasi

Menurut lama terbentuk yang telah bekerja dengan "Kazukon" "Kyokane" di Kyoto (kota Sakyo-ku), Kyoto pernikahan telah meningkat pesat dalam 5 tahun terakhir.

Atas terkenal Kamo Shrine dan Shimogamo, tidak hanya Heian Shrine, Yoshida Shrine (kota Sakyo-ku) dan Okazaki Shrine (sama) bahkan musim semi dan musim gugur musim pengantin telah menjadi situasi di mana tidak mungkin untuk buku.

Tahun pertama kali Heisei, mengadakan upacara beberapa di Upper Kamo Shrine adalah 20 pasang sekitar satu tahun. 40 kali lebih cepat dari penutupan tahun lalu, yang dihitung rekor tinggi sekitar 750 pasang.

Beberapa kuil yang terkenal dan menjadi tempat pernikahan seperti kuil Shimogamo, kuil Kamikamo, kuil Yoshida, dan kuil Okazaki. Menurut survei demografi tahun 2013 oleh pemerintah Jepang, usia rata-rata untuk pria menikah adalah 30,9 tahun dan perempuan di berusia 29,3 tahun.

Pernikahan cara Kristen paling banyak di Jepang walaupun orang itu bukan beragama Kristen. Ada juga dengan cara Shinto dan Buddha.

Dari jumlah 750 pasangan tersebut, ternyata pasangan internasional atau pasangan dengan orang asing mencapai separuhnya dilakukan di Kyoto. Popularitas ini tampaknya semakin meningkat karena keindahan kota Kyoto memberikan kenangan tak terlupakan bagi pasangan tersebut.

"Ketika melakukan pernikahan melibatkan kuil, setiap tonggak kehidupan menjadi hal yang sangat penting. Ritual perkawinan dilakukan adalah kudus sakral dan pihak kuil juga ikut merayakannya," papar seorang pengurus kuil Shimogamo kepada pers.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas