Laporan Wartawan Tribun Medan Eris Estrada

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 13 ribu orang menandatangani petisi, yang isinya melarang peredaran Alkitab milik umat Kristen.

Petisi yang beredar di change.org ini mengatakan, buku agama adalah sesuatu yang “memuakkan” dan malah mendorong yang membaca untuk “melakukan kekerasan seksual dan membunuh perempuan”.

Dilansir dari The Courier, petisi ini menuai kontroversi karena tidak ada alasan mendasar. Namun, belakangan terungkap ini adalah pernyataan kontroversial yang terindikasi balas dendam dari kritikan terhadap game terbaru Grand Theft Auto V (GTA V).

Game terbaru yang ditunggu para gamers ini memang terancam dilarang peredarannya. Game ini, menampilkan visual grafis yang nyata memperlihatkan bentuk kekerasan terhadap perempuan, seks dan darah.

Alhasil, banyak yang memohon perusahaan Target dan Kmart untuk menghapus GTA V.

Para pendukung larangan peredaran Alkitab ini juga menyindir sekelompok perempuan korban kekerasan yang menolak keras peredaran GTA V.

Untuk diketahui, game GTA V memang dituduh sebagai biang pemicu dimana terdapat adegan seorang pemain bisa berhubungan seks dengan pelacur. Dan setelah itu, pemain bisa membunuh pelacur itu untuk mendapatkan uang mereka kembali.

Namun, pendukung yang memohon agar Alkitab dilarang juga mengklaim punya alasan. Alkitab telah "memberikan pembaca pilihan" untuk merajam perempuan, memotong tangan mereka dan membunuh anak-anak mereka, serta saran untuk mengutuk pelacur”. Begitu tuntutan mereka.