Penyanderaan Sidney, PM Australia Minta Warganya Tidak Panik
Australia, diketahui sangat aktif dalam pemberantasan teroris.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Perdana Menteri Australia, Tony Abott, meminta kepada warganya untuk tetap tenang dan berkegiatan seperti biasa, Senin (15/12/2014).
Hal itu ia katakan, menanggapi drama penyanderaan yang terjadi di Kafe Lindt, Sydney, Australia. "Australia adalah negara dengan masyarakat yang cinta damai, terbuka dan murah hati. Tidak ada hal yang mengubah itu, oleh karenanya saya meminta semua warga Australia untuk berkegiatan seperti biasa," ujarnya seperti dikutip dari BBC.
Meski demikian, Abott mengaku sangat terkejut terhadap insiden penyanderaan tersebut. Ia menilai penyanderaan itu memiliki motif politik.
Seorang polisi senior Australia mengungkapkan saat ini pihaknya tengah menelusuri motif pelaku dan aksinya yang masuk ke dalam kategori kegiatan terorisme.
Pada bulan September tahun ini, Australia mengirimkan jet tempur untuk bersama-sama dengan koalisi gabungan Amerika Serikat (AS), melancarkan serangan terhadap kelompok teroris Negara Islam di Irak.
Rekaman video penyanderaan yang terjadi di Kefe Lindt memperlihatkan sebuah bendera hitam dengan tulisan Arab warna putih ditempatkan di jendela kafe oleh para tamu yang ketakutan. Koresponden Sydney Morning Herald David Wroe mengatakan, ada kemungkinan bendera yang terlihat itu bukan bendera ISIS/ISIL, melainkan milik kelompok Jabhat al Nusra. BBC