TRIBUNNEWS.COM - Namanya Alexandra Jenkins, dengan rambut terkepang panjang dan pirang, sepasang mata biru, serta kulit putih pucat, tak ayal dirinya acap kali diklaim memiliki tingkat kemiripan yang tinggi dengan tokoh kartun Elsa dalam film Frozen.

Jenkins yang telah berusia 20 tahun mengaku sering disapa dan didatangi sejumlah penggemar film animasi besutan Disney tersebut. Alasannya, mereka mengira Jenkins adalah Elsa dalam kehidupan nyata.

Akhirnya, berlatarkan hal tersebut, kini Jenksin memulai karier sebagai Elsa Lookalike, atau memerankan diri sebagai Elsa untuk berbagai acara pesta anak dan pesta lainnya.

Jenkins yang berasal dari Portbury, Bristol, Inggris, ini mengaku seperti menjalani kehidupan ganda, yakni sebagai diri sendiri dan Elsa. Namun hal ini tidak akan dia lakukan jika orang-orang tak mengatakan bahwa dirinya memang sangat mirip dengan Elsa.

Selain merias dan berbusana seperti Elsa, Jenkins juga belajar menyanyikan lagu soundtrack Frozen yang sangat populer, Let It Go.

"Ini dimulai sejak Januari tahun lalu. Banyak orang yang mengatakan aku mirip dengan Elsa. Mulai awal Desember, aku selalu diberitahu bahwa aku mirip Elsa. Entah itu orang tua atau anak-anak," ujar Jenkins.

Sehari-hari, Jenkins bekerja di sebuah toko bernama John Lewis Shop. Nah, untuk menghindari reaksi anak-anak saat melihatnya, Jenkins menyamarkan wajah dengan memakai kacamata tebal dan melepas rambutnya.

Menurutnya, ada positif dan negatif memiliki wajah mirip Elsa. Salah satunya tentu saja jumlah tabungan yang meningkat karena pekerjaan sampingan berperan sebagai Elsa.

"Tak sampai satu setengah jam untuk membuat diriku benar-benar tampil seperti Elsa. Aku hanya mengenakan gaun, mengepang rambut ku, dan menambahkan eyeshadow warna ungu dan make up di wajah ku," imbuhnya.

"Meski terkadang membuat frustasi karena mirip dengan Elsa, tapi aku masih Alexandra dan kadang orang lupa akan hal tersebut. Yah, aku sangat senang dibandingkan dengan karakter populer. Orang-orang akan melihat kemiripan itu dan memperhatikanku terus,” terangnya. (Kompas.com/Silvita Agmasari)