Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dean Parker Mendapat Hidayah Memerangi ISIS

Parker mengawali perjalanannya ke Kurdistan, Irak melalui Istanbul, Turki pada 28 Oktober 2014.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Dean Parker Mendapat Hidayah Memerangi ISIS
Yahoo.com
Dean Parker, pria asal West Palm Beach, Florida, Amerika Serikat memilih mengangkat AK-47 melawan ISIS. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pantai dan dunia selancar lekat dalam kehidupan Dean Parker, pria asal West Palm Beach, Florida, Amerika Serikat. Hidupnya dihabiskan sebagai instruktur selancar di Kosta Rika.

Semua pencapaiannya itu ia tinggalkan. Dunia lain yang jauh dari kehidupannya memanggil, setelah Parker menyaksikan sendiri penderitaan rakyat Yazidi dan korban kebrutalan Negara Islam Irak dan Suriah.

Tanpa pikir panjang, Parker memutuskan menaruh papan selancarnya di tempatnya selama ini bekerja sebagai instruktur selancar di Zancudo, dan berusaha menukarnya dengan sepucuk senjata AK-47.

Semua itu ia lakukan setelah mendapat hidayah Allah. Perjalanannya menuju medan perang dimulai. Parker mengawali perjalanannya ke Kurdistan, Irak melalui Istanbul, Turki pada 28 Oktober 2014.

Meski tanpa pengalaman militer, Parker tetap bergabung dengan Lions Rojava, satuan milisi pejuang asing, dalam Satuan Perlindungan Masyarakat Kurdi dan mulai berlatih.

"Saya di Rojava Kurdistan. YPG melatih sampai saya siap, kemudian bergabung ke dalam perang melawan Daesh (ISIS). Satu-satunya cara untuk menjelaskan hal ini bahwa saya mendengar panggilan Tuhan," ujar Parker seperti dikutip Yahoo.com, Rabu (7/1/2015).

Berita Rekomendasi

Tak hanya berlatih mengangkat senjata AK-47, Parker pun mempelajari bahasa Kurdi, meski banyak dari mereka mampu berbahasa Inggris. Dia memastikan YPG sangat berhati-hati melatihnya di garda depan yang relatif tenang.

Parker mulai mencintai dunia barunya. Masyarakat Kurdi di matanya adalah orang-orang yang paling menakjubkan dan mencintainya seperti sudah menjadi bagian anggota keluarga mereka. Ini adalah sebuah berkah, kata Parker.

"Sementara waktu saya tidak bisa dihubungi sampai ini berakhir. Saya harus fokus pada tugas saya. Tuhan memberkati kalian semua. Hidup Kurdistan! Semoga damai sejahtera menyertai anda semua," sapa Parker kepada teman-temannya sejak meninggalkan Kosta Rika, lewat Facebooknya 2 November 2014.

Kepergian Parker melawan ISIS tersentuh lewat sebuah reportase yang memotret warga Yazidi, tua dan muda, harus bersicepat menuju helikopter Pemerintah Irak yang membawa persediaan air untuk mereka agar tetap bertahan hidup di gunung.

Warga Yazidi sudah menjadi keluarga Parker. Ia memutuskan menetap bersama mereka sampai ISIS ditendang kelaur dari tanah Kurdi. Parker mengira cukup dua tahun  agar ISIS angkat kaki dari sana.

Setelah warga Yazidi kembali kepada kehidupan normalnya, Parker akan memutuskan kembali ke dunia asalnya, dunia selancar yang selama ini ia rindukan. Kali ini ia akan berselancar di Laut Hitam.

Keluarga di ujung dunia lain mengaku terkejut dengan keputusan Parker tersebut. Tapi pada akhirnya keluarga dan teman-temannya akhirnya memberikan dukungan kepadanya melalui Facebook.

"Kau pahlawan kami. Tetap kuat. Tetap sehat. Tetap rendah hati, merunduklah jika diperlukan," ujar seorang teman di akun Facebooknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas