Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Obama Tak Hadiri Acara Peringatan Charlie Hebdo, Gedung Putih Menyesal

Pemerintah Amerika Serikat (AS), menyesal tak mengirimkan pejabat level tinggi untuk menghadiri peringatan penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Obama Tak Hadiri Acara Peringatan Charlie Hebdo, Gedung Putih Menyesal
Daily Mail
Lubang di kantor majalah Prancis, Charlie Hebdo yang disebabkan oleh tembakan peluru, menjadi obyek bagi masyarakat Paris untuk ber-selfie ria. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS), menyesal tak mengirimkan pejabat level tinggi untuk menghadiri peringatan penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo, di Paris, Prancis, Minggu kemarin.

Kehadiran pejabat tinggi Pemerintah AS, dalam acara itu, dinilai akan memberikan dukungan yang besar bagi Pemerintah Prancis, yang notabene merupakan sekutu terdekat AS, dalam perang melawan terorisme.

"Sangatlah sebuah perbuatan yang tepat jika kita mengirimkan seseorang dengan profil yang lebih tinggi," ujar juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dikutip dari Upi.com.

Acara peringatan penyerangan di Charlie Hebdo dihadiri oleh sekitar 3,7 juta orang, termasuk 40 pemimpin negara dunia. Pemerintah AS, hadir dalam kegiatan itu, dan diwakili oleh Jane Hartley, Duta besar AS untuk Prancis.

Presiden AS, Barack Obama, dan Wakil Presiden AS, Joe Biden, tak bisa menghadiri acara itu, karena takut membahayakan keselamatan mereka.

"Kita bicara tentang acara yang dihadiri oleh banyak orang dalam waktu sekitar 36 jam, dan acara itu berlangsung di luar ruangan," ujar Earnest.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, yang berada di India pada pekan lalu, juga angkat bicara atas ketidakhadiran pejabat tinggi AS dalam kegiatan itu. Ia berjanji akan mengunjungi Prancis pada akhir pekan ini, untuk menyampaikan dukungan negaranya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Senator AS, Ted Cruz, menyayangkan ketidakhadiran Presiden AS dalam acara dukungan bagi korban serangan teroris di kantor majalah Charlie Hebdo.

"Banyak sekutu kami berkumpul di Paris kemarin mengagumkan tekad. Presiden kami seharusnya berada di sana, karena kita tidak pernah ragu untuk berdiri bersama dengan sekutu kami. Kami tidak pernah perlu ragu untuk berbicara kebenaran. di Paris atau di mana pun di dunia," katanya.(Upi.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas