Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Retno Sambangi Murid-murid CLC di Malaysia

Dalam kesempatan dialog, diperoleh berbagai masukan, antara lain mengenai keberlangsungan CLC.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menlu Retno Sambangi Murid-murid CLC di Malaysia
TRIBUNNEWS.COM/ DANY PERMANA
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangkaian kunjungan ke Kuala Lumpur dan Sabah, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi berkesempatan berdialog dengan murid-murid dan guru di Community Learning Center (CLC) di Kota Ki Manis. Kota tersebut berada sekitar 1 jam dari pusat Kota Kinabalu.

Anak-anak itu tinggal di kota Ki Manis karena orang tuanya adalah Buruh Migran Indonesia (BMI) yang bekerja di berbagai perkebunan di kawasan tersebut. Jumlah murid di CLC adalah sekitar 187 orang anak usia Sekolah Dasar.

Retno yang hadir bersama Dubes RI Kuala Lumpur Herman Prayitno, Konjen RI di Kota Kinabalu Ahmad Irfan, Direktur PWNI dan staff Kemlu lainnya bertemu dengan koordinator CLC, Suwandi Permana serta empat orang guru Indonesia yang menjadi sukarelawan di tempat tersebut.

Dalam kesempatan dialog, diperoleh berbagai masukan, antara lain mengenai keberlangsungan CLC.

Isu ini telah disampaikan oleh Retno kepada Menlu Malaysia dalam pertemuan bilateral di Kota Kinabalu, 26 Januari 2015.

Masalah Perijinan ini merupakan isu yang sangat penting untuk diselesaikan guna menjamin hak pendidikan bagi Buruh Migran Indonesia di Malaysia.

Dalam keterangan pers Kemlu yang diterbitkan Selasa (27/1/2015), dikatakan bahwa Jumlah CLC di Sabah ada sekitar 207 buah, di mana 24 CLC merupakan CLC non ladang yang belum memiliki ijin pendirian dari Pemerintah Malaysia. Adapun Jumlah siswa CLC di Sabah yakni tingkat Sekolah Dasar berjumlah 6950 siswa, Sekolah Menengah Pertama 3000 siswa, dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu 780 siswa.

BERITA REKOMENDASI

Dikatakan pula bahwa BMI di Sabah bekerja di berbagai sektor, baik profesional, formal, informal, sektor jasa, ABK, maupun perladangan/perkebunan.

"Sektor pekerjaan yang paling banyak dimasuki oleh BMI adalah sektor perladangan/perkebunan (53%) dan pekerjaan professional adalah sektor yang paling sedikit (1%)," tulis rilis Kemlu RI tersebut. Sementara BMI di wilayah Sabah sebagian besar berasal dari Timor (NTT), Tana Toraja dan Makasar (Bugis) serta Jawa Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas