TRIBUNNEWS.COM - SEORANG bocah tiga tahun asal Toronto, Kanada, bernama Elijah Marsh, meninggal dunia akibat mengalami kedinginan, Jumat (20/02/2015) malam waktu setempat. Ia sebelumnya ditemukan terkapar di halaman belakang rumahnya dalam kondisi hampir membeku. Menurut kepolisian setempat, sebelum ditemukan, Elijah Marsh diduga berada di sana selama kurang lebih 12 jam.

Juru bicara kepolisian Toronto, Insp. Barredo, pada CBC News yang dikutip inquisitr, mengatakan bahwa pihak keluarga telah melaporkan bahwa mereka kehilangan Elijah pada Jumat pagi pukul 07.30. Selain melapor ke polisi, keluarga juga membuat pengumuman dan memampangkannya di media sosial.

"Mereka terakhir kali melihatnya masuk ke kamar tidur pada pukul sembilan malam (Kamis, pukul 21.30). Pagi harinya, Elijah sudah tidak berada di tempat tidurnya. Mereka mencari ke banyak tempat, tapi melewatkan halaman belakang," kata Barredo.

Polisi yang mendapatkan laporan, segera melakukan pencarian ke lokasi sekitar rumah Elijah Marsh. Karena tidak mendapatkan tanda-tanda apapun, termasuk kemungkinan penculikan, polisi memindahkan fokus pencarian ke dalam rumah.

"Ada kurang lebih 100 petugas yang ikut melakukan pencarian. Seorang petugas kami kemudian menemukan anak itu tergeletak di halaman belakang rumahnya sendiri. Sekitar pukul 10.20. Ia mengenakan pakaian lengkap. Tapi itu memang tak cukup untuk menahan dingin," ujarnya. Suhu udara di Kanada saat ini memang sangat dingin. Kota Toronto dalam sepekan terakhir terus berada di nol derajat celsius.

Dari rekaman CCTV di rumah tetangga, diketahui bahwa Elijah berupaya kembali masuk ke rumah, namun entah bagaimana, pintu tersebut terkunci.

Elijah masih bernafas saat ditemukan. Denyut nadinya lemah. Keluarga membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tak tertolong. Sejauh ini, belum diketahui apa yang menjadi alasan Elijah meninggalkan rumah.