TRIBUNNEWS.COM - Seluruh penumpang berjumlah 144 orang dan enam kru pesawat Germanwings diduga tewas setelah pesawat berjenis A320 jatuh di pegunungan Alpen, Perancis saat menempuh rute penerbangan dari Spanyol menuju Jerman.

Pesawat penerbangan bernomor 4U 9525 ini menghilang dari radar dari sekitar propinsi Alpes de Hautes, setelah mengirim sinyal bahaya pada pukul 10.47 waktu setempat.

Puing dari jet yang dioperasikan anak perusahaan Lufthansa telah ditemukan tersebar di wilayah yang luas di dekat Barcelonnette di wilayah yang sulit di Pegunungan Alpen.

Seorang saksi yang dikutip Daily Mail, mengaku mendengar ledakan keras seperti dinamit. Setelah itu ia melihat pesawat jet tempur militer terbang melintas.

Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan kemungkinan tak ada yang selamat dalam kecelakaan nahas tersebut.

Puing jet pesawat Germanwings yang dioperasikan oleh Lufthansa, maskapai plat merah Jerman, ditemukan di dekat Barcelonnette.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan, menduga jumlah penumpang dan kru sekitar 142 dan 150 yang kemungkinan besar tewas.

"Penyebabnya belum diketahui sementara ini," ujarnya kepada wartawan seperti dilansir Daily Mail, Selasa (24/3/2015).

Helikopter polisi setempat memutari lokasi puing-puing pesawat yang kebanyakan terdeteksi di Barcellonette.

Juru bicara otoritas penerbangan DGAC (Dangerous Goods Advisory Council | DGAC) mengatakan jatuhnya pesawat di dekat kota Barcellonette, sekira 100 kilometer sebelah utara French Riviera di Nice, Prancis.

Menurut data penerbangan dari FlightAware 24, pukul 09:30 UTC (10.30 GMT) pesawat tersebut meluncur dari ketinggian 38.000 kaki di 463 knots. Pesawat mulai kehilangan di ketinggian 37.975 kaki pada pukul 10.31 dengan kecepatan meningkat menjadi 477 knots.

Tapi, pada pukul 10,41, dalam laporan radar, terakhir pesawat turun di ketinggian 6.800 kaki dengan 378 knots. Hanya dalam sepuluh menit pesawat jatuh di ketinggian 31.200 kaki.