Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Mahmoud Abbas Tolak Transfer Dana Ratusan Juta Dolar AS Dari Israel

Pemimpin Otorita Palestina, Mahmoud Abbas, menolak menerima transfer dana pajak senilai ratusan juta dollar AS dari Israel yang sempat dibekukan.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Alasan Mahmoud Abbas Tolak Transfer Dana Ratusan Juta Dolar AS Dari Israel
kompas.com
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Paus Fransiskus saat bertemu di Vatikan 

TRIBUNNEWS.COM -Pemimpin Otorita Palestina, Mahmoud Abbas, menolak menerima transfer dana pajak senilai ratusan juta dollar Amerika Serikat dari pemerintah Israel yang sempat dibekukan.

Abbas mengatakan alasan dia menolak karena Israel mengurangi sepertiga dari keseluruhan dana tersebut.

“Kami ingin dana itu dikembalikan. Apakah mereka mengembalikannya secara penuh atau kita ke pengadilan atau ke ICC (Mahkamah Kriminal Internasional). Kami tidak menerima selain dari itu,” kata Abbas di Ramallah.

Di sisi lain, Israel mengatakan transfer dana pajak telah dipangkas untuk biaya beragam layanan untuk warga Palestina, termasuk listrik, air, dan rumah sakit.

Israel mengklaim pemangkasan telah diumumkan dua pekan lalu, bersamaan dengan keputusan untuk mengembalikan dana pajak ke Otorita Palestina.

Pemerintah Israel memutuskan untuk menghentikan aliran transfer dana pajak kepada Otorita Palestina setelah Mahmoud Abbas menandatangani Statuta Roma guna bergabung dengan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC), pada Januari lalu.

Sesuai dengan kesepakatan damai sementara antara pemerintah Israel dan Otorita Palestina pimpinan Mahmoud Abbas, Israel memungut pajak warga Palestina. Hasil pajak kemudian ditransfer setiap bulan ke Otorita Palestina.

BERITA REKOMENDASI

Jumlah transfer setiap bulan rata-rata mencapai Rp1,25 triliun yang setara dengan dua-pertiga anggaran belanja Otorita Palestina.

Jika dana dibekukan, konsekuensinya Otorita Palestina harus memangkas 40 persen gaji semua pegawai negeri. Padahal, Palestina juga sedang mengalami defisit sebesar 15 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan pengangguran mencapai 25 persen.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas