Pulau Misterius yang Dihuni Suku yang Berbahaya
Sekilas pulau ini tampak seperti sebuah pulau "surga tropis". Namun, ternyata pulau ini dianggap sebagai salah satu pulau yang paling sulit dikunjungi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Terletak di Teluk Benggala, India, dan termasuk gugusan Kepulauan Andaman yang merupakan wilayah India, terdapat sebuah pulau bernama Sentinel.
Sekilas pulau ini tampak seperti sebuah pulau "surga tropis". Namun, ternyata pulau ini dianggap sebagai salah satu pulau yang paling sulit dikunjungi manusia.
Pulau yang berukuran sebesar pulau Manhattan, New York, itu dihuni komunitas penduduk asli yang sudah menempati pulau tersebut selama 60.000 tahun.
Selama itu pula suku Sentinel menolak modernisasi dan selalu menanggapi kehadiran orang luar dengan kekerasan.
Bahkan, tercatat suku Sentinel sudah dua kali membunuh orang pada 2006, ketika kedua orang itu kedapatan mencari ikan di perairan Pulau Sentinel Utara.
Tak hanya itu, penduduk asli pulau tersebut kerap melemparkan batu dan menembakkan panah ke arah helikopter atau pesawat terbang yang terbang rendah untuk melihat-lihat pulau tersebut.
Kondisi inilah yang menyebabkan informasi yang terkait pulau ini sangat minim dan sejumlah foto yang dihasilkan tak lebih dari beberapa foto berkualitas rendah.
Begitu berbahayanya suku asli Pulau Sentinel, Pemerintah India bahkan mengkriminalkan siapa pun yang mencoba membuat kontak dengan penghuni Pulau Sentinel.
Bahkan, pemerintah India menyatakan ilegal berada dalam jarak tiga mil dari pulau itu.
Namun, meski ada larangan keras dari Pemerintah India, hal itu tak menghalangi para nelayan atau orang luar yang mencoba masuk ke pulau itu.
Organisasi Survival International, yang melakukan advokasi hak-hak suku-suku terasing, mengklaim para nelayan lokal kerap memasuki kawasan pulau itu, bahkan beberapa dari mereka sempat mendarat di pulau itu sebelum ditahan aparat keamanan.
Direktur Survival International Stephen khawatir masa depan suku asli Pulau Sentinel akan terancam.
"Suku-suku Kepulauan Andaman Besar sudah berkurang jumlahnya akibat penyakit yang dibawa kolonial Inggris ke kepulauan itu pada 1800-an," ujar Corry.
"Suku terakhir yang punah adalah suku Bo, yang anggota terakhirnya meninggal dunia empat tahun lalu," ujar Corry.
"Satu-satunya cara pemerintah Kepulauan Andaman mencegah terjadinya lagi kepunahan suku adalah memastikan Pulau Sentinel Utara terlindung dari dunia luar," ujar Corry.(Ervan Hardoko/Mirror)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.