Tertabrak Kereta Api, 14 Imigran Somalia dan Afganistan Tewas
Sedikitnya 14 orang imigran asal Somalia dan Afganistan tewas di wilayah tengah Macedonia akibat tertabrak kereta api
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SKOPJE - Sedikitnya 14 orang imigran asal Somalia dan Afganistan tewas di wilayah tengah Macedonia akibat tertabrak kereta api internasional. Demikian penjelasan pejabat setempat, Jumat (24/4/2015).
Masinis kereta api dilaporkan melihat puluhan orang duduk di dekat rel pada Kamis (23/4/2015) malam. Celakanya, sang masinis tak bisa menghentikan laju kereta apinya dan langsung menghantam para imigran tersebut.
Para petugas penyelamat menggambarkan situasi mengerikan di lokasi kecelakaan dengan potongan tubuh manusia tercecer hingga 150 meter di sepanjang rel tersebut.
"Masinis telah mencoba memperingatkan mereka dengan membunyikan klakson dan mencoba mengerem kereta api. Banyak dari imigran itu berhasil lolos dari maut namun 14 orang tertabrak dan tewas," demikian pernyataan pejabat setempat.
Kecelakaan tragis itu terjadi di kawasan pegunungan lokasi jalur kereta api yang melintasi sebuah lembah di dekat kota Veles, wilayah tengah Macedonia. Lokasi yang berada di tengah lembah membuat para imigran tak memiliki banyak tempat untuk menghindari kereta api.
"Jasad para imigran dibawa ke sebuah pemakaman lokal di Veles. Delapan orang imigran ditahan sementara sisanya melarikan diri," kata juru bicara kepolisian setempat, Anita Stojkovska.
Stojkovska menambahkan, selama enam bulan terakhir puluhan imigran tewas dalam kecelakaan serupa di lokasi yang hampir sama.
Para imigran dari negara-negara miskin yang dikoyak perang di Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Asia Selatan biasanya berjalan melintasi Macedonia mengikuti jalur kereta api untuk mencapai Serbia.
Dari Serbia mereka melanjutkan perjalanannya ke utara menuju Yunani dengan harapan bisa melintasi perbatasan Uni Eropa menuju Romania, Hongaria atau Kroasia.
Berdasarkan laporan terbaru badan perbatasan Uni Eropa, Frontex, para penyelundup manusia asal Macedonia membebankan ongkos antara 120-200 euro per orang untuk diantarkan hingga ke perbatasan Serbia.
Frontex menambahkan, para penyelundup manusia ini mematok harga lebih murah bagi para imigran yang melintasi wilayah barat Balkan untuk masuk ke wilayah utara Eropa. Mereka mematok harga 1.800 euro per orang, jauh lebih murah ketimbang harga lewat laut yang langsung memasuki wilayah Uni Eropa dengan harga 3.000 euro per orang.