Ikut Terapi Kencing Manis Berbiaya Rp 16 Juta per Pekan, Bocah Ini Malah Tewas
Kepolisian Australia menyelidiki kematian seorang anak berusia tujuh tahun setelah mengikuti terapi pengobatan 'tamparan' oleh seorang pengobat
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Australia menyelidiki kematian seorang anak berusia tujuh tahun setelah mengikuti terapi pengobatan 'tamparan' oleh seorang pengobat alternatif dari Tiongkok.
Aidan Fenton dari Sydney, yang dilaporkan menderita kencing manis, ditemukan dalam keadaan tidak sadar di sebuah hotel di pinggiran kota, awal pekan ini.
Dia dan ibunya mendatangi bengkel kerja tentang pengobatan alternatif yang digelar Xiao Hongchi, dengan biaya sekitar AU$1.800 atau sekitar Rp16 juta selama sepekan.
Laporan-laporan menyebutkan polisi antara lain menyelidiki apakah dia berhenti menggunakan insulin.
Xiao Hongchi -yang menyewa tempat di sebuah pusat kesehatan- sudah diwawancarai polisi dan sudah meninggalkan Australia, seperti dilaporkan koran Sydney Morning Herald.
Juru bicara kepolisian mengatakan petugas kesehatan sempat memberikan Cardio Pulmonary Resucitation (CPR) kepada anak tersebut di tempat kejadian namun tidak berhasil dan Aidan meninggal dunia.
CPR adalah upaya mengembalikan fungsi jantung dan paru-paru yang berhenti bekerja.
Adapun Xiao -mantan bankir- mempromosikan praktek Paida Lajin, sebuah terapi yang melibatkan 'tamparan dan peregangan' untuk mengeluarkan racun dari tubuh manusia.
"Tamparan dan peregangan bekerja sama untuk membersihkan lingkaran hambatan serta membantu tubuh untuk mengatasi penyakit," jelasnya kepada surat kaar The Hindu, bulan lalu.
Dia mengatakan praktek yang diajarkan kepadanya oleh seorang bhiksu Tao sudah berhasil 'menyembuhkan' beberapa penyakit di bengkel kerjanya, seperti, kencing manis dan darah tinggi. (bbc.co.uk)