Terjadi Tembak-tembakan di Kontes Gambar Kartun Nabi Muhammad Berhadiah Rp 130 Juta
kelompok Geller dikenal melakukan kampanye menentang pembangunan sebuah blok pusat Islam di situs World Trade Center.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Baku tembak terjadi di seputaran lokasi acara kontes mengambar kartun Nabi Muhammad terbaik berhadiah $ 10.000 di pinggiran Kota Dallas, Texas, Minggu (3/5/2015) malam.
Diberitakan Foxnews.com, pada rangkaian kejadian malam itu dua orang diketahui tewas setelah terjadi saling tembak antara petugas dan dua orang yang disebut sebagai tersangka.
Pemerintah kota setempat mengeluarkan pernyataan resminya melalui akun facebooknya yang menyebut, dua lelaki bersenjata terlibat saling tembak dengan petugas keamanan Garland ISD.
Petugas mengalami cidera namun tak membahayakan nyawa, sedangkan polisi Garland lain berhasil melumpuhkan kedua orang yang disebut tersangka penembakan.
Penyelidikan masih dilakukan, pemerintah setempat belum mengeluarkan pernyataan kejadian itu terkait langsung dengan acara yang mendapatkan protes itu.
he Associated Press melaporkan, seorang perwira berpakaian SWAT sempat berada di belakang panggung acara dan mengatakan kepada peserta bahwa ada penembakan.
Selanjutnya, sekitar 75 peserta dibawa ke ruangan lain. Kemudian, sekelompok 48 orang dikawal ke bus sekolah.
Acara itu diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative (AFDI) yang berbasis di New York, dengan hadiah $ 10.000 untuk kartun terbaik yang menggambarkan Nabi Muhammad.
Pamela Geller, presiden AFDI, mengatakan kepada AP, acara kontes itu bertujuan untuk kebebasan berbicara dalam menanggapi aksi atas gambar Muhammad.
Termasuk peristiwa pada bulan Januari, 12 orang tewas oleh kelompok bersenjata dalam serangan terhadap kantor Charlie Hebdo.
Meski belum jelas apa terkait dengan acara itu, kelompok Geller dikenal melakukan kampanye menentang pembangunan sebuah blok pusat Islam di situs World Trade Center.
Mereka juga membeli iklan luar ruang di kota di AS untuk mengkritik Islam seperti disebut oleh The Associated Press pada laporannya. (*)