Topan Noul Terjang Filipina, 2.000 Orang Dievakuasi
Norma Talosig, kepala pertahanan sipil Cagayan mengatakan lebih dari 1.680 orang di Cagayan telah dievakuasi dari desa-desa pesisir.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Lebih dari 2.000 orang mengungsi ketika Topan Noul menerjang wilayah utara Filipina di hari Minggu (10/5/2015), menyusul dikeluarkannya peringatan banjir bandang, tanah longsor dan gelombang tinggi.
Menurut kepala divisi pemantauan cuaca pemerintah Filipina, Esperanza Cayanan, badai menerjang dengan kekautan 220 kilometer per jam.
Badai menghantam provinsi Cagayan di ujung utara pulau utama Luzon Minggu sore, dan diperkirakan bergerak menuju laut.
"Ini adalah badai yang sangat berbahaya dan yang terkuat sepanjang tahun ini," ujar Rene Paciente, kepala divisi cuaca laut Filipina.
Norma Talosig, kepala pertahanan sipil Cagayan mengatakan lebih dari 1.680 orang di Cagayan telah dievakuasi dari desa-desa pesisir.
"Mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, tidak di desa mereka. Mereka dibantu oleh pemerintah daerah mengungsi menggunakan bus dan truk, bahkan ambulans," katanya kepada AFP.
Lebih dari 2.000 diperkirakan melarikan diri tapi Talosig menyatakan kekhawatiran bahwa beberapa orang akan menolak untuk meninggalkan rumah mereka.
"Beberapa orang khawatir akan barang-barang milik mereka. Kami telah mencoba yang terbaik, agar bisa menghidari jatuhkan korban tetapi upaya kami akan sia-sia jika beberapa orang tidak mendengarkan," ucapnya.
Kepala pertahanan sipil nasional Filipina, Alexander Pama mengatakan bahwa mengingat kemungkinan gelombang hingga dua meter (6,5 kaki), mereka tidak mau mengambil risiko.
"Tidak ada ilmu pasti dalam hal ini. Jadi kita akan tetap berada di sisi yang aman dengan melakukan evakuasi di daerah rawan," katanya.
"Bahkan saat kita bicara, angkatan bersenjata kita sudah bergerak untuk membantu dalam evakuasi. Demikian juga polisi kami yang melakukan evakuasi di wilayah yuridiksi mereka," katanya. [Sumber: Asiaone.com].