TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Salah satu bagian dari bongkahan es yang tersisa di Antartika, Rak Es Larsen B berangsur-angsur melemah.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh NASA bahwa apa yang disebut sebagai rak es terakhir di antartika, dimana merupakan platform es yang mengambang di atas laut, kemungkinan besar akan "hancur sepenuhnya" sebelum akhir dekade ini

Rak es merupakan ekstensi dari gletser yang memiliki fungsi sebagai penghalang. Jika rak es tersebut mencair maka gletser berpotensi akan berkurang lebih cepat, yang pada akhirnya akan mempercepat kenaikan permukaan air laut secara global.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Ala Khazendar dari Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California, menemukan bukti bahwa rak es mengalir lebih cepat dan menjadi lebih terfragmentasi. Aliran menciptakan retakan besar di lapisan es.

"Ini merupakan tanda-tanda peringatan bahwa sisanya tengah terpisah," kata Khazendar dalam siaran pers NASA, seperti dikutip dari CNN, Minggu (17/5/2015).

"Meskipun itu menarik secara ilmiah untuk melihat bagaimana lapisan es tersebut menjadi tidak stabil lalu terpisah, namun itu berita buruk bagi planet kita."

Rak Es Larsen B telah ada setidaknya selama 10.000 tahun.

Runtuhnya Larsen Ice Shelf B tampaknya telah disebabkan oleh serangkaian musim panas yang hangat di Semenanjung Antartika, yang terjadi di belahan bumi utara.

Saat ini sisa Larsen B adalah sekitar 618 mil persegi. Itu kurang dari setengah ukuran Rhode Island, negara bagian AS terkecil. Dua dekade lalu, Larsen B adalah sedikit lebih kecil dari negara bagian Connecticut.

"Apa yang benar-benar mengejutkan tentang Larsen B adalah seberapa cepat perubahan sedang berlangsung," kata Khazendar.

Rak es sangat sensitif terhadap pemanasan atmosfer dan perubahan suhu laut, kata Helmut Rott dari Universitas Innsbruck. [Sumber: CNN].