KJRI Sydney Diteror Surat Ancaman Penyiraman Air Keras kepada Pemuda Indonesia
“Kami meminta warga untuk melakukan koordinasi dengan sesama warga Indonesia lainnya di Sydney, tetap waspada dan berhati-hati."
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, NSW, Selasa (19/5/2015), sore waktu setempat menerima sebuah surat kaleng berisi ancaman upaya balas dendam terhadap warga Indonesia karena telah mengeksekusi 2 terpidana mati narkoba asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Surat tanpa alamat pengirim yang diterima staf KJRI Sydney berisi pernyataan sebagai berikut : ”Negara Anda telah membunuh Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dengan cara barbar, jadi sekarang 3 orang pemuda Indonesia yang tinggal di komplek Kensington masing-masing akan menerima siraman satu cangkir air keras di wajahnya dan kita akan lihat bagaimana keluarga mereka (perasaannya,red) seperti memiliki mayat hidup.
Ini merupakan teror kedua bagi kantor perwakilan RI di Australia setelah awal bulan Mei ini KBRI Canberra ikut diteror. [BACA: KBRI Canberra Terima Paket Mencurigakan Berisi Serbuk Putih
Salah satu sumber di KJRI Sydney menyebutkan karena ancaman didalam surat kaleng itu sangat spesifik ditujukan kepada warga Indonesia, maka pihak KJRI langsung melaporkan surat kaleng ini ke kepolisian setempat.
“Kami biasa menerima surat kaleng bernada protes kepada pemerintah Indonesia, tapi karena surat kaleng yang satu ini berisi ancaman yang ditujukan langsung kepada warga Indonesia Indonesia, apalagi bentuk ancamannya juga sangat spesifik, maka kita langsung melaporkan ini ke Kepolisian Sydney,” kata sumber tersebut.
Dikatakannya, Kepolisian Sydney merespon cepat laporan ini dan langsung memeriksa dan menyelidiki surat kaleng tersebut.
Kepolisian Sydney juga telah melakukan langkah-langkah pengamanan dengan melakukan patroli di sekitar kantor KJRI dan kawasan Kensington yang memang banyak terdapat komunitas warga Indonesia.
Menindaklanjuti ancaman ini, KJRI Sydney juga akan segera menerbitkan himbauan bagi warga Indonesia di Sydney. Mereka diminta untuk waspada dan berhati-hati terkait dan melaporkan jika menerima ancaman dan hal-hal yang mencurigakan lainnya.
“Kami meminta warga untuk melakukan koordinasi dengan sesama warga Indonesia lainnya di Sydney, tetap waspada dan berhati-hati,”
“Tapi kami minta warga juga untuk tetap tenang, jangan panic, jangan cemas dan melakukan aktifitas seperti biasa,”
Masih menurut sumber di KJRI tersebut, sebelum pelaksanaan eksekusi mati terhadap otak sindikat penyelundup narkoba Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, KJRI Sydney memang banyak menerima surat kaleng berisi protes atas keputusan eksekusi mati bagi Duo Bali Nine tersebut, meski jumlahnya memang tidak sebanyak surat protes yang ditujukan ke KJRI di Canberra atau Melbourne.
“Kami hanya menerima belasan surat kaleng berisi protes saja.”
Tapi menurutnya surat kaleng semacam itu jumlahnya semakin berkurang bahkan sepekan terakhir sudah tidak lagi mereka terima pasca jenazah Duo Bali Nine tersebut dimakamkan tanggal 8 dan 9 Mei lalu di Sydney.