TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengklaim telah membahas masalah Rohingya dengan Pemerintah Thailand dan Malaysia.

Sementara hari ini, Menlu Retno melanjutkan kunjungan bilateral ke Myanmar.

Namun, keberangkatan ke Myanmar ini merupakan kunjungan kehormatan yang biasa dilakukan para menteri di Asia Tenggara.

Demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir (Tata) kepada wartawan, Kamis (21/5/2015)

"Indonesia tidak dalam posisi menekan Myanmar untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya sendirian," kata Tata.

Menurut Tata, ASEAN adalah keluarga besar dan Myanmar sudah dianggap sebagai adik oleh Indonesia dan negara anggota ASEAN yang lainnya.

"Apabila ada adik kita yang mengalami kesulitan, kita berikan encouragement, dorongan semangat, bukan pressure (tekanan). Itulah yang kita lakukan kepada negara-negara ASEAN. Saat dunia mengecam dan mengucilkan Myanmar, Indonesia akan memberikan dukungan," kata Tata.

Sebagaimana diketahui hasil pertemuan dengan Malaysia dan Thailand kemarin, ketiga negara sepakat menampung sementara para pengungsi Rohingya. Indonesia dan Malaysia sepakat menampung para pengungsi asalkan proses resettlement dan repatriasi mereka diselesaikan bersama komunitas internasional dalam waktu tiga tahun. ‎