Tatapan Mata Aktris Ini Berbuah Gugatan Hukum
Pria itu menyatakan, tatapan tajam Zhao Wei telah menyebabkan gangguan emosi atau "kerusakan spiritual" terhadapnya.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Gara-gara tatapan mata, seorang pria menggugat aktris populer China, Zhao Wei, karena menatapnya dengan bola matanya yang besar melalui layar televisi.
Pria itu menyatakan, tatapan tajam Zhao Wei telah menyebabkan gangguan emosi atau "kerusakan spiritual" terhadapnya.
Gugatan yang diajukan pria asal Shanghai itu terkait dengan film televisi berjudul Tiger Mom yang mulai tayang di layar kaca pada Mei lalu. Film itu mengisahkan pasangan yang punya pendekatan berbeda untuk membesarkan putri mereka.
Zhao memerankan ibu yang secara emosional tidak stabil yang selalu mendorong putrinya menuju sukses, sementara sang ayah ingin agar anaknya punya lebih banyak kebebasan.
Harian Legal Daily mengatakan, pria tersebut menuduh tatapan mata Zhao dalam film televisi itu telah menyebabkannya mengalami "kerusakan spiritual".
Daily Mail melaporkan, kasus yang tidak biasa itu menyebabkan kegemparan di seluruh China. Para penggemar Zhao, salah satu bintang besar negeri itu yang telah meraup jutaan uang dari perannya dalam film seperti Shaolin Soccer dan terkenal karena matanya yang besar, membela aktris berusia 39 tahun tahun itu di media sosial.
Salah seorang penggemarnya menulis di Weibo, Twitter versi China, "Apakah orang itu gila? Apa salahnya jika seorang aktris punya mata besar?" Seorang penggemar yang lain menulis, "Gugatan aneh semacam itu harus dihukum. Hal itu buang-buang waktu pengadilan."
Seorang pejabat pengadilan China, yang menolak untuk mengidentifikasi dirinya, menolak untuk mengatakan apakah pengadilan menerima kasus tersebut.
Sementara itu, Gan Wen, wakil kepala bagian pengarsipan kasus di Mahkamah Agung, mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Selasa bahwa kasus Zhao merupakan contoh warga menyalahgunakan hak mereka untuk mengajukan tuntutan hukum.
Peraturan baru yang berlaku di China sejak 1 Mei lalu telah membuat semakin sulit bagi pengadilan menolak gugatan.
Peraturan itu menyebabkan terjadinya peningkatan pendaftaran kasus sebesar 29 persen secara nasional bulan lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian kata Mahkamah Agung.
Sistem pendaftaran mengharuskan pengadilan menerima gugatan hukum yang sah saat gugatan itu diajukan atau menyatakan dengan jelas alasan ketika menolaknya, dan warga berhak mengajukan banding atas putusan penolakan itu.
Perubahan tersebut telah menyebabkan Pengadilan New Distrik Pudong Shanghai menerima kasus terhadap Zhao. Demikian konfirmasi layanan litigasi pengadilan.
"Sebelumnya, admistrasi kasus, seperti ketika orang menggugat pemerintah, sulit diterima," kata Li Heping, pengacara di Beijing.
Baru-baru ini, seorang pengacara China menuntut kompensasi biaya pengobatan dan tekanan emosional dari hakim pengadilan. Pengacara itu berargumen, hakim tidak mengizinkan istirahat dan hal tersebut telah menyebabkan dirinya mengalami masalah kesehatan.(The Telegraph)