Ada Tiga Kasus Baru MERS di Korea Selatan
Bertambah lagi kasus Sindrom Penapasan Timur Tengah (MERS) di Korea Selatan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, KOREA SELATAN - Bertambah lagi kasus Sindrom Penapasan Timur Tengah (MERS) di Korea Selatan. Minggu (21/6/2015) ini, setidaknya ada tiga kasus baru infeksi virus tersebut, menambah jumlah kasus MERS Korea Selatan menjadi 169 kasus.
Sedangkan, menurut pengakuan sejumlah pejabat publik di Korea Selatan kepada NPR, pasien meninggal dunia akibat MERS sudah mencapai 25 orang.
Pasien terakhir yang meninggal adalah seorang pria berumur 63 tahun yang tutup usia pada Sabtu (20/6/2015).
Semakin banyaknya kasus, tidak menurunkan optimisme Margaret Chan, kepala organisasi kesehatan PBB (WHO).
"Saya harap wabah ini nantinya bisa kita kendalikan, meski mungkin mencobanya akan butuh waktu," kata Chan, ketika ditemui di Seoul, Kamis (18/6/2015).
Ia juga menambahkan bahwa Korea Selatan memang bisa mengendalikan wabah ini, jika dilihat dari rendahnya risiko penularan virus di kalangan masyarakat.
Berbeda dengan Thailand, kasus MERS pertama yang baru saja ditemukan pada Kamis lalu itu ternyata sejauh ini tidak terlihat menghasilkan pasien baru.
Padahal, Menteri Kesehatan Thailand Rajata Rajatanavin mengaku sekitar 175 orang diyakini terpapar dari pasien pertama, yang kemudian langsung diminta untuk menghindari kontak dengan publik dan terus memantu kesehatan mereka.
"Pihak otoritas kesehatan kami langsung sigap mengisolasi pasien, sebelum pasien tersebut berkelana ke tempat lain dan menginfeksi sekitarnya. Pasien pertama itu terus berada di rumah sakit," jelas Rajatanavin kepada Reuters.