Kadal Berjanggut Australia Berganti Kelamin Saat Udara Panas
"Induk jantan menjadi induk betina yang baik," ujar Profesor Arthur Georges dari University of Canberra.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Sebuah studi baru menemukan spesies kadal berjanggut asal Australia bisa berganti kelamin saat suhu naik dan cuaca menjadi panas. Kadal berjenggut dari kawasan tengah Australia, atau dikenal dengan nama sains Pogona vitticeps, bisa berubah menjadi betina meskipun memiliki kromosom laki-laki.
Setelah menjadi betina, kadal yang awalnya jantan ini mampu menghasilkan telur dua kali lebih banyak dari kadal berjanggut betina biasanya, seperti yang ditulis dalam jurnal Nature.
"Induk jantan menjadi induk betina yang baik," ujar Profesor Arthur Georges dari University of Canberra.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa dengan suhu global meningkat, kadal berjanggut bisa dengan cepat mengubah proses penentuan jenis kelamin mereka. Perubahan kelamin ini diatur oleh kromosom dan suhu.
Kadal berjanggut jantan biasanya memiliki dua kromosom Z, sementara betina memiliki kromosom Z dan W. Pada suhu yang lebih rendah, kadal berjanggut betina menentukan jenis kelamin anaknya, sesuai dengan kromosom mana yang diturunkan, antara Z atau W.
Georges dan rekan-rekannya menemukan bahwa jika telur kadal berjanggut terkena suhu di atas 32,5 ° C, jantan dengan kromosom ZZ berganti kelamin menjadi betina, bahkan tanpa kromosom W.
"Apa yang kami telah dapatkan adalah bahwa ini tidak hanya terjadi di laboratorium," ujar Georges. "Ini juga benar-benar terjadi di alam bebas, dan hewan-hewan berganti kelamin di Queensland Barat."
Untuk studi mereka, Georges dan rekan pergi ke Eulo wilayah nyaris kering di wilayah barat negara bagian Queensland, yang juga dikenal sebagai surganya para kadal.
Selama beberapa tahun mereka meneliti 131 kadal berjanggut. Mereka membandingkan genetik kelamin mereka dengan mengambil sampel darah, selain juga melihat kelamin mereka yang sesungguhnya dengan melihat ukuran dan perilaku.
Hasilnya, sebelas naga berbalik menjadi jantan, atau betina dengan kromososm ZZ. Menurut George ini adalah fenomena pertama perubahan kelamin yang dialami hewan jenis vertebrata darat di alam liar. Baik kadal jantan dan betina, sama-sama memiliki 'janggut'.
"Saat mereka merasa tak nyaman, mereka bisa menjatuhkan janggutnya ke bawah dan membuka mulut mereka untuk menunjukkan warna di dalam mulutnya, sehingga tampak menyeramkan bagi mereka yang akan memangsanya," jelas Georges.
Sumber: Australia Plus ABC