Pertama di Jepang, Seorang Ibu Menculik Putrinya Minta Tebusan 20 Juta Yen
Polisi Perfektur Ibaraki menangkap tiga orang termasuk ibunya sendiri yang menculik putrinya berusia 18 tahun hanya karena ingin uang 20 juta yen.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Perfektur Ibaraki, Rabu (8/7/2015) telah menangkap tiga orang termasuk ibunya sendiri yang menculik putrinya berusia 18 tahun hanya karena ingin uang 20 juta yen.
"Polisi kemarin menangkap di daerah Tsuchiura tiga orang termasuk seorang ibu yang menculik anaknya sendiri," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (9/8/2015).
Ito Michiko (46), sang ibu, pekerja kontrak, Iijima Seitaro (49), instruktur olahraga bersama istrinya, Maki (47), ketiganya ditangkap polisi dari rumahnya di Kasumigaura Tsuchiura.
Putrinya berusia 18 tahun hilang sejak 6 Juli lalu, sang istri atau ibu, melapor ke suaminya (75) bahwa putrinya diculik seseorang, dan meminta uang tebusan dari suaminya agar disiapkan uang 20 juta yen.
Istri tersebut, Michiko, melapor ke suaminya kalau si penculik tak diberi uang 20 juta anak mereka akan dibunuh.
Lalu 7 Juli ayahnya, melapor ke polisi atas peristiwa penculikan tersebut dan minta penyelidikan. Setelah polisi menyelidiki akhirnya ketahuan putrinya diculik ibunya sendiri.
Putrinya diminta ibunya untuk bersembunyi di rumah Iijima. Ibunya pura-pura mengatakan kepada putrinya, ada yang mengancam dirinya dan putrinya, takut kalau putrinya diculik, maka disuruh bersembunyi. Akhirnya ketahuan polisi putri tersebut di rumah Iijima, teman sang ibu, dan berhasil dikeluarkan polisi tanggal 7 Juli dalam keadaan sehat di Tsuchiura.
Anak Iijima sama-sama satu sekolah (sama-sama SD dan SMP) dengan putri yang diculik tersebut membocorkan kasus penculikan tersebut sehingga ketahuan polisi dengan mudah.
Polisi masih mengusut lebih lanjut motif dari penculikan tersebut. Kasus ini dalam sejarah di Jepang pertama kali terjadi seorang ibu menculik putrinya sendiri.