Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Upayakan Penyelematan 12 ABK WNI di Perairan Somalia

Kapal Al Aman merupakan kapal milik Korea dan dioperasikan oleh perusahaan Yaman.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pemerintah Upayakan Penyelematan 12 ABK WNI di Perairan Somalia
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Nairobi terus mengupayakan penyelamatan 12 WNI ABK kapal ikan Al Aman yang karam di perairan Somalia.

Kapal Al Aman merupakan kapal milik Korea dan dioperasikan oleh perusahaan Yaman.

Kapal dikabarkan kandas di pantai El Merina, perairan Somalia yang keamanannya sangat rawan, pada tanggal 4 Agustus lalu akibat terhempas badai. Dari 32 ABK kapal tersebut, 12 di atanranya WNI, termasuk kapten kapal. Sementara sisanya warganegara Vietnam dan Kenya.

"Segera setelah mendapatkan informasi tersebut (5/8), kami mengontak salah seorang ABK via telepon satelit. Kami memperoleh info bahwa kondisi seluruh ABK baik akan tetapi pemilik kapal dan operator tidak memiliki contigency plan yang jelas," Kata Koordinator Squad perlindungan WNI di KBRI Nairobi Yoshi Iskandar, Minggu (9/8/2015).

Meskipun pemilik kapal dan operator adalah yang paling bertanggung jawab dalam kondisi semacam ini, namun dengan mempertimbangkan keselamatan WNI, Menlu Retno Marsudi segera memerintahkan Tim Perlindungan WNI di Kemlu dan KBRI Nairobi untuk segera melakukan upaya paralel.

"KBRI Nairobi diminta koordinasi dengan Kepolisian Provinsi Puntland di Somalia melakukan evakuasi ke airport terdekat dan teraman. Kami juga melakukan koordonasi Combined Maritime Forces (CMF) yang melakukam patroli reguler di perairan Somalia, serta Kantor PBB untuk Penanggulangan Narkoba dan Tindak Pidana (UNODC)," kata Yoshi.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhammad Iqbal memanggil Kedutaan Besar Korea di Jakarta (7/8/2015). Dalam pertemuan itu disampaikan permintaan agar Pemerintah Korea mendesak pemilik kapal untuk mengupayakan penyelamatan seluruh ABK, memindahkan ke tempat aman, memulangkan mereka serta memenuhi hak-haknya.

Berita Rekomendasi

Kemenlu juga meminta Kedubes Korea berkoordinasi dengan CMF, karena Korea adalah anggota CMF dan memiliki satu kapal perang yang beroperasi di perairan Somalia.

Hingga kemarin, Kepolisian Puntland sudah berhasil mencapai lokasi kandas kapal. Namun belum bisa mengevakuasi karena medan yang sangat berat. Pada saat yang sama KBRI terus koordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait dan terus berkomunikasi dengan WNI yang masih berada di atas kapal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas