Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban: Perilaku Brutal ISIS Tak Bisa Kami Toleransi

Dalam beberapa bulan terakhir, ISIS dan Taliban kerap terlibat bentrok bersenjata

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Taliban: Perilaku Brutal ISIS Tak Bisa Kami Toleransi
Mirror
Sebanyak 10 orang tawanan terlihat berlutut di atas dinamit yang sudah disiapkan ISIS. Video ini diduga kuat dibuat di Nangarhat, Afganistan. 

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Keberadaan video eksekusi 10 tawanan yang dipaksa berlutut di atas dinamit yang dirilis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) belum lama ini ternyata dikecam Taliban Afganistan.

Dalam beberapa bulan terakhir, ISIS dan Taliban kerap terlibat bentrok bersenjata memperebutkan pengaruh di provinsi Nangarhar yang berbatasan dengan Pakistan.

"Video mengerikan yang dirilis belum lama ini memperlihatkan para penculik yang mengaitkan diri mereka dengan para penjahat Daesh (ISIS), dengan brutal membunuh beberapa tetua suku dan kepala desa dengan cara meledakkan mereka," demikian pernyataan resmi Taliban lewat situs resmi mereka.

"Perilaku brutal ini yang dilakukan beberapa orang tak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan Islam dan umat Muslim tak bisa kami toleransi," tambah pernyataan itu.

Sebelumnya, pada awal pekan ini, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video yang menampilkan eksekusi yang dilakukan terhadap para tawanannya. Kali ini, para tawanan dipaksa berlutut di atas dinamit yang sudah disiapkan, dan kemudian diledakkan.

Video itu diawali dengan adegan beberapa anggota ISIS sedang menggali tanah dan memasukkan dinamit ke dalam lubang yang sudah digali. Lalu, kamera menyorot 10 tawanan yang digiring anggota ISIS berseragam serba hitam ke tempat dinamit ditanam, dan memaksa mereka berlutut di atasnya.

Sebelum eksekusi itu dilakukan, setiap tawanan dipaksa mengakui kesalahan mereka, yakni melawan ISIS. Para anggota ISIS itu kemudian menjauh dari tempat para tawanan berlutut, lalu meledakkan dinamit yang langsung menewaskan ke-10 tawanan tersebut.(Mirror)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas