TRIBUNNEWS.COM, KENTUCKY - Michael May (44), seorang pria Asal Amerika Serikat, ditahan polisi pada Senin pagi (17/8/2015), setelah seorang polisi melihatnya menggali sebuah makam di daerah Sanford, Kentucky, Amerika Serikat, seperti dikutip dari WKYT.com

Dikutip dari Huffington Post (19/8/2015), kepada sang polisi yang menahannya, Michael mengatakan bahwa ia menggali makam sang ayah karena ingin berdebat dengan sang ayah.

Polisi yang menahannya menduga bahwa Michael sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan sempat mengucapkan beberapa kata dalam kitab suci, seperti dikutip dari Central Kentucky News dan Lincoln County Jail.

Menurut keterangan dari Lincoln County Jail, Michael didakwa atas perusakan makam, menyebabkan ketidaknyamanan terhadap publik dan kepemilikan mariyuana.

Kepada reporter Josh Breslow, dari WLEX18, ia mengatakan bahwa ia tak merasa bersalah telah membongkar makam sang ayah.

Ia bahkan yakin bahwa seharusnya jasad sang ayah berada di atas tanah, bukan di bawah tanah.

May mengatakan bahwa ayahnya meninggal 30 tahun yang lalu.

Meski begitu, menurut laporan dari WAVE3.com, ada 13 nama May (Yang mirip nama ayah Michael) yang ada di makam tersebut, jadi masih belum diketahui pasti Makam May yang mana yang digali Michael. (Sadam, Sumber: Huffington Post/David Moye)