Thailand Gandeng Interpol Buru Pelaku Pengeboman di Bangkok
Otoritas keamanan Thailand meminta bantuan Interpol memburu pelaku pengeboman di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, Senin (17/8/2015) lalu.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Otoritas keamanan Thailand meminta bantuan Interpol memburu pelaku pengeboman di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, Senin (17/8/2015) lalu. Demikian dilaporkan AFP, Kamis (20/8/2015).
Polisi yakin jika pelaku pengeboman melarikan diri dari Thailand. Surat perintah penangkapan sudah dikeluarkan otoritas keamanan di sana untuk tersangka berkacamata yang terekam CCTV.
Sampai saat ini belum ada pihak bertanggung jawab atas pengeboman yang juga telah melukai dan membunuh sejumlah turis. Polisi menduga pelaku sengaja menyasar warga asing untuk merusak pariwisata dan ekonomi di Bangkok.
Namun, polisi setempat menduga setidaknya ada dua pelaku pengeboman dari jaringan yang sama. "Kami akan meminta bantuan Interpol hari ini," ungkap Kepala Unit Interpol Thailand, Mayor Jenderal Apichart Suriboonya, kepada AFP.
"Kita harus menggunakan interpol. Jika ada yang memiliki informasi tentang tersangka dapat mengirimkannya kepada kami," sambung Jenderal Apichart Suriboonya.
Kepolisian Thailand juga menyebutkan jika pelaku utama aksi bom di Kuil Erawan terdengar menggunakan bahasa asing. Namun bahasa yang digunakan pelaku itu bukan Bahasa Inggris.
"Bahasa asing, tapi bukan Bahasa Inggris," ujar juru bicara kepolisian Thailand, Prawut Thawornsiri, ketika ditanya media apakah pelaku menggunakan bahasa asing tertentu.
Prawut tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana polisi tahu pelaku pengeboman berbicara bahasa asing tersebut. Sebelumnya polisi telah meminta keterangan dua sopir taksi di dekat lokasi pengeboman. Satu di antara mereka sempat memberi tumpangan kepada pelaku.
Prawut tidak memberikan deskripsi mengenai etnis pelaku. Pelaku sempat menggunakan frase Bahasa Thailand 'khaek khao', kata yang sering digunakan untuk mendeskripsikan orang Muslim berkulit putih dari Asia Selatan, Asia Tengah dan Timur Tengah.
"Kulitnya putih dan dia berhidung mancung. Apakah khaek khao atau tidak, saya tidak tahu. Tapi dari jejak yang ditinggalkan terlihat seperti itu," ujar Prawut.
Kepolisian Thailand telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pria berkaos kuning yang terekam kamera keamanan (CCTV), yang dinyatakan sebagai tersangka utama ledakan bom di dekat Kuil Erawan.
Surat perintah penangkapan ini dikeluarkan menyusul langkah kepolisian merilis sketsa wajah tersangka utama pengeboman tersebut. Dari sketsa wajah, pelaku adalah pria berkulit agak terang, rambut hitam tidak terlalu, pendek, berjambang, tipis dan berkacamata.
Otoreitas Thailand memberikan imbalan 1 juta baht atau setara Rp 389 juta bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi keberadaan pelaku. (AFP/Reuters/AP)