Antisipasi Ancaman Serangan Kim Jong Un, Warga Sipil Korsel Diungsikan
ncaman Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang akan menyerang Korea Selatan tidak main-main.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KOREA - Ancaman Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang akan menyerang Korea Selatan tidak main-main.
Setelah terjadi baku tembak artileri antara Korut lawan Korsel Kamis kemarin, malam ini Kim Jong Un perintahkan pasukannya siaga perang.
Laporan kantor berita Korut, KCNA, menyebutkan Kim mendeklarasikan kondisi semi-perang dalam sebuah rapat darurat.
Kim kemudian memerintahkan pasukan ‘bersiaga penuh untuk setiap operasi militer yang bisa tejadi sewaktu-waktu’ mulai pukul 17.00 waktu setempat, pada Jumat (21/08).
Sebelumnya, Korut memperingatkan bahwa akan menempuh aksi militer apabila Korea Selatan tidak menghentikan siaran propaganda di perbatasan dan membongkar fasilitas siaran dalam kurun 48 jam.
Korut lalu menembakkan artileri di sepanjang perbatasan untuk memprotes siaran propaganda tersebut. Korsel kemudian balas menembakkan artileri ke wilayah Korut dekat perbatasan kedua negara.
Akibat aksi ini, pemerintah Korsel memutuskan untuk mengevakuasi warga sipil dari sebuah kawasan di perbatasan bagian barat.
Koresponden BBC di Korsel, Steve Evans, mengatakan ketegangan antara Korut dan Korsel kerap diwarnai ancaman dan perang kata-kata.
Namun, kali ini retorika lebih kuat dan artileri sungguhan telah digunakan. Perat Korut vs Korsel 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, tanpa perdamaian. (*)