Ternyata, Stok Air Minum Astronot NASA dari Urine
Sejak 1981, alat itulah yang menyelamatkan astronot-astronot NASA dari dehidrasi.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Ternyata untuk memenuhi kebutuhan air minum para astronot di stasiun luar angkasa ISS, NASA memasang alat penyaring air berbasis yodium, yang bisa mengubah air seni menjadi air minum.
"Rasanya seperti air mineral kemasan, jika Anda sudah melupakan fakta bahwa air itu hasil daur ulang urin," kata manajer sistem air ISS, Layne Carter, mencoba mendeskripsikan air hasil sistem penyaringan urin NASA.
Dikatakan alat itu bisa memproduksi sekitar 3,6 galon air per hari, cukup untuk kebutuhan tiga awak NASA di ISS. Tak hanya air seni, sistem penyaringan pada alat itu juga bisa menyaring uap air dari napas, dan bahkan keringat.
"(Setiap hari) kami mengumpulkan urin, uap air, dan sisa air mandi kami ke dalam sebuah kantong," ucapnya lagi.
Sejak 1981, alat itulah yang menyelamatkan astronot-astronot NASA dari dehidrasi. Namun, meski penggunaannya sudah cukup lama, alat tersebut dikatakan kurang efisien.
Mengingat sistem tersebut berbasis yodium, penggunaannya tak bisa terlalu sering, karena yodium tak boleh dikonsumsi terlalu banyak.
Astronot lain yang berada di ISS, yaitu astronot dari Rusia, juga memiliki alat bersistem penyaringan air yang berfungsi serupa dengan milik NASA. Bedanya, alat saring Rusia menggunakan ion perak dan garam khusus.
Alat tersebut akhirnya digunakan setelah berkali-kali pesawat kargo kiriman berisi stok kebutuhan pokok untuk para astronot yang tinggal di ISS gagal mencapai stasiun luar angkasa itu.
Padahal, ISS hanya dibekali sekitar 2 ribu liter air untuk kebutuhan darurat dan persediaan itu harus dibagi penggunaannya antara astronot NASA dan Rusia. (Bloomberg Business/Gizmodo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.