TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayah dari Alison Parker, reporter televisi CBS WDBJ7, yang ditembak mati oleh mantan rekan kerjanya bersumpah akan mendorong disahkannya aturan hukum pengendalian senjata api.

Alison Parker dan Adam Ward, rekan sekerjanya ditembak oleh Vester Lee Flanagan II, 41 atau Bryce Williams ketika sedang melakukan wawancara di sebuah pusat perbelanjaan di Virginia.

Andy Parker, ayah Alison, menilai anggota parlemen negara bagian dan federal harus mengambil langkah untuk mengendalikan senjata api, agar tidak jatuh ke tangan-tangan yang tidak stabil secara mental.

"Saya tidak akan beristirahat sampai saya dapat melihat sesuatu terjadi. Legislator dan anggota kongres kami harus bertindak dan berhenti menjadi pengecut," kata Parker seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/8/2015).

Lebih lanjut Parker mengatakan, Rifle Association Nasional, yang merupakan asosiasi pedagang senjata di AS, mungkin berpendapat bahwa putri dan rekannya, kemungkinan dapat melindungi dirinya jika membawa senjata.

"Namun itu tidak akan membuat perbedaan apapun," kata Parker. "Berapa banyak Alisons harus berkorban sebelum kita bisa menghentikannya?"

Terdapat sekitar 34 ribu kasus kematian yang diakibatkan senjata api di seluruh AS sejak tahun 2013, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Presiden AS, Barack Obama sempat mengajukan undang-undang yang mengatur tentang pemeriksaan latar belakang pembeli senjata, dan larangan penjualan senjata serbu. Namun undang-undang itu ditolak oleh Senat AS pada April 2013.

Obama-pun pascapenembakan Alison-Ward menyatakan rasa frustasinya atas masalah kekerasan senjata di negaranya.

Ia mengatakan Amerika perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk memastikan bahwa orang-orang yang memiliki masalah, atau yang tidak seharusnya memiliki senjata, dapat mengakses senjata api.(Reuters)