Fosil Spesies Manusia Jenis Baru Memiliki Otak Seukuran Buah Jeruk
Fosil manusia jenis baru dengan ukuran otak sebesar buah jeruk, dan tubuh super kurus ditemukan di Afrika Selatan.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fosil manusia jenis baru dengan ukuran otak sebesar buah jeruk, dan tubuh super kurus ditemukan di Afrika Selatan.
Fosil manusia yang diperkirakan hidup di awal peradaban manusia tersebut ditemukan di sebuah gua sekitar 50 km dari Johannesburg, Afrika Selatan.
Memiliki tinggi hanya sekitar lima kaki, dan berat sekitar 44 kilogram, spesies manusia baru tersebut dinamai Homo Naledi.
Naledi berarti bintang dalam bahasa Afrika Selatan.
Menurut pemberitaan Mirror, Kamis (10/9/2015), fosil itu ditemukan pada tahun 2013, namun baru dipublikasikan baru-baru ini.
Terdapat sekitar 1.550 elemen fosil yang didapati dari gua tersebut dimana diyakini merupakan bagian tubuh dari dari setidaknya 15 bayi, anak-anak, orang dewasa, dan orang lanjut usia dari spesies yang sama.
Lee Berger, profesor riset di Institut Studi Evolusi di Universitas Witwatersrand, memimpin proyek pencarian dan pemulihan fosil mengatakan fosil itu ditemukan selama dua ekspedisi di November 2013 dan Maret 2014, bernama 'Rising Star Expeditions'.
John Hawks akademisi Unversitas Wisconsin-Madison, menilai, Homo Naledi merupakan spesies manusia yang paling tua "Secara keseluruhan, Homo Naledi terlihat seperti salah satu anggota paling primitif dari genus kita, tetapi juga memiliki beberapa fitur mengejutkan mirip manusia, cukup untuk menjamin penempatannya dalam genus Homo."
"Naledi memiliki otak kecil, seukuran jeruk rata-rata, dan memiliki tubuh yang sangat ramping."
Gigi Homo Naledi mirip dengan kerabat manusia di periode awal, dan seperti kebanyakan dari manusia periode awal, fitur tengkorak lebih mirip dengan kera.
Namun yang membuat Homo Naledi berbeda adalah bentuk jarinya yang lebih melengkung. "Anehnya, Homo Naledi memiliki jari yang sangat melengkung, lebih melengkung dari hampir semua spesies hominin awal, dimana jelas menunjukkan kemampuan memanjat," ujar Dr Tracy Kivell, ilmuwan dari Universitas Kent, di Inggris.
Dr William Harcourt-Smith, ilmuwan dari Universitas Lehman, yang ada di kota New York mengatakan struktur kaki Homo Naledi menyerupai manusia moderen sehingga memungkinkan mereka untuk berjalan dalam jarak yang cukup jauh.
"Kaki panjang, menunjukkan bahwa spesies itu cocok untuk berjalan jarak jauh," katanya.(Mirror)