Ilmuwan Duga Crane Jatuh Akibat Angin Kencang dan Petir
Ilmuwan menengarai insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, akibat tiupan angin kencang.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI - Ilmuwan menengarai insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, akibat tiupan angin kencang.
Profesor Mansour Almazroui, Direktur Center of Excellence untuk Penelitian Perubahan Iklim di Universitas King Abdulaziz, Jeddah, menduga angin kencang menyebabkan jatuhnya crane.
Almazroui menambahkan petir juga ambil andil jatuhnya crane tersebut.
Ia mengatakan berdasarkan rekaman video detik-detik jatuhnya terlihat petir menyambar crane tersebut.
"Itu adalah kecelakaan yang sangat menyakitkan," ujarnya, seperti dikutip dari Arabnews, Minggu (13/9/2015).
Almazroui menjelaskan bahwa aktivitas konvektif kuat mulai terbentuk di Mekkah pada pukul 15.00-16.00 dan berubah menjadi hujan, disertai petir dan angin kencang yang berhembus hingga 65 kilometer per jam pada pukul 17.00.
"Itu sebabnya suhu turun dalam beberapa menit dari 40 ° C hingga 25 °C," tuturnya.
Penyebab pasti robohnya crane
Setelah investigasi dilakukan, Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menjanjikan akan mempublikasikan hasilnya.
Dikutip dari Asia Times, hasil investigasi yang dimaksudkan adalah kepastian penyebab crane roboh, hingga menimpa Masjidil Haram, Jumat (11/8/2015) dan menewaskan 107 orang.
"Kami akan menyelidiki apa saja penyebab-penyebabnya dan setelah itu mengumumkan hasilnya pada masyarakat," kata Raja Salman dikutip kantor berita resmi Arab Saudi, Minggu (13/9/2015).
Sabtu (12/9/2015) lalu, Gubernur Mekkah Khaled al-Faisal sudah mengeluarkan perintah investigasi atas insiden tersebut untuk demi memastikan penyebab jatuhnya crane.
Mulanya otoritas setempat menduga crane jatuh karena angin kencang.