Kandidat Capres AS: Tidak Ada Seorangpun Muslim Boleh Menjadi Presiden
Seorang kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), asal partai Republik menjadi sorotan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), asal partai Republik menjadi sorotan setelah mengatakan bahwa tidak ada satu orangpun Muslim yang boleh menjabat sebagai Presiden AS
Pensiunan ahli bedah Dr Ben Carson merupakan satu dari 11 calon Presiden AS dari Partai Republik dalam Pemilihan Presiden AS yang akan dilangsungkan pada tahun depan.
Dalam wawancara dengan NBC, Carson ditanya apakah agama yang dipercayai seseorang bisa menjadi faktor penghalang seseorang untuk menjadi Presiden AS, Carson menjawab itu tergantung agama yang dianut orang tersebut.
"Saya kira itu tergantung apa imannya. Jika itu tidak konsisten dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Amerika maka tentu saja itu menjadi persoalan. Tapi jika itu cocok dalam ranah Amerika dan konsisten dengan nilai-nilai konstitusi, maka itu tak masalah," ujarnya seperti dikutip dari Mirror, Senin (21/9/2015).
Carson kemudian dimintai pendapatnya apakah agama Islam selaras dengan konstitusi AS, dan ia menjawab tidak.
"Tidak," katanya.
"Saya tidak akan menganjurkan bahwa seorang Muslim yang bertanggung jawab bangsa ini. Saya benar-benar tidak akan setuju dengan itu. Kongres adalah cerita yang berbeda tapi itu tergantung pada siapakah Muslim itu, dan kebijakan mereka tergantung pada apa kata orang lain," katanya.
"Jika seseorang apapun imannya, dan mereka mengucapkan kata-kata dan kehidupan mereka konsisten dengan hal-hal yang mengangkat bangsa ini dan memungkinkan bagi semua orang untuk berhasil dan membawa perdamaian dan harmoni maka saya akan mendukung mereka."
Juru bicara tim sukses Carson, Doug Watts, meminta semua pihak untuk melihat wawancara itu dengan hati-hati.
"Dia tidak mengatakan bahwa seorang Muslim harus dicegah menjadi Presiden AS, ataupun berlangsung dalam cara apapun. Dia [Carson] hanya meyakini bahwa masyarakat AS belum siap untuk itu," ujarnya.
Ucapan Carson menuai kecaman dari Dewan Hubungan Amerika-Islam, dan tokoh-tokoh AS termasuk politisi, Bernie Sanders.(Mirror)