Berkaca Insiden Mina, Menag Minta Jemaah Indonesia Taati Jadwal
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin meminta para jemaah haji asal Indonesia agar melaksanakan lempar jumrah sesuai jadwal yang ditentukan.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MINA - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin selaku Amirul Haj kembali meminta para jemaah haji asal Indonesia agar melaksanakan lempar jumrah sesuai jadwal yang ditentukan petugas.
"Saya selaku Amirul Haj mengimbau jemaah menaati jadwal (melontar jumrah), yaitu pada pagi setelah Subuh atau sore mendekati Maghrib," kata Lukman di Mina, Kamis (24/9/2015) malam, sebagaimana keterangan pers yang diterima Tribunnews.
Hal ini disampaikan Lukman menyusul insiden pelaksanaan lempar jumrah pada pelaksanaan ibadah haji 2015, di Jalan Arab 204, Mina, Arab Saudi, menelan lebih 700 korban jiwa, termasuk tiga jemaah asal Indonesia.
Lukman mengatakan, insiden jemaah berdesak-desakan di Jalan Arab 204 terjadi di luar jadwal melontar jumrah jemaah haji Tanah Air. Jalan yang menjadi lokasi insiden yang menewaskan ratusan jemaah itu berada di luar jalur yang seharusnya dilalui jemaah haji Indonesia. Saat itu, jalan tersebut menjadi jalur yang biasa dilalui oleh jemaah haji asal Mesir dan negara-negara Afrika lainnya.
Sementara, sebelumnya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyampaikan jadwal melontar jumrah kepada ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, yakni pada sore hari selepas Ashar hingga menjelang Maghrib.
Selain bertujuan untuk pengaturan arus, waktu-waktu melempar jumrah yang disediakan juga sudah mempertimbangkan aspek suhu panas udara di Mina. Dengan demikian, jemaah terhindar dari desak-desakan dan ketidaknyamanan di jamarat.
Menurut Lukman, insiden saat hendak melaksanakan lempar jumrah di Jalan Arab 204, Mina, sedianya bisa memberikan pelajaran agar jemaah tidak tergesa-gesa dalam pelaksanaan salah satu ritual wajib haji tersebut. Apalagi, jalan tersebut bukan jalur resmi jemaah haji Indonesia.
"Jadi mungkin saja mereka tersesat atau terbawa arus kuat ke satu titik, sehingga tidak tahu arah dan masuk ke jalur yang bukan semestinya," kata Lukman selaku Amirul Haj yang bertugas sebagai pimpinan penghubung atau delegasi misi haji Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi.
Usai insiden, kini PPIH Arab Saudi menempatkan beberapa petugas di simpul-simpul persimpangan jalan menuju jamarat. Petugas akan memandu arah jalan jemaah agar tidak terbawa atau tersesat ke jalur yang bukan diperuntukkan bagi jemaah Indonesia. (Abdul Qodir)