Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Said: Wajah Mekah Berubah, Saatnya OKI Turun Tangan

Arab Saudi telah gagal menjaga marwah kota Mekah dan Medinah sebagai khadimul haramain (pelayan tamu Allah) bagi umat Islam

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Said: Wajah Mekah Berubah, Saatnya OKI Turun Tangan
Tribunnews.com, Adi Suhendi
Crane jatuh di Masjidil Haram masih belum diangkat, Kamis (17/9/2015) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah menilai, pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah gagal menjaga marwah kota Mekah dan Medinah sebagai khadimul haramain (pelayan tamu Allah) bagi umat Islam seluruh dunia.

Karena itu, menurut Said, Organisasi Konfrensi Islam (OKI) harus segera turun tangan mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam tersebut.

"Kita semua berharap agar wajah Mekah sebagai simbol keagungan dan wibawa Kabah sebagi simbol kesucian bisa dikembalikan oleh OKI," ujarnya di Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Menurut Said, kesucian Kota Mekah saat ini telah pudar. Wajah Mekah telah berubah menjadi kota metropolis tanpa budaya Islam sama sekali. "Wajah Mekah menjadi wajah batu dan sudah tidak ramah bagi tamu Allah," jelasnya.

Dia menilai, Kabah dan Masjidil Haram tenggelam oleh jam gadang (Mecca Royal Watch) yang dibanggakan pemerintah Arab Saudi membuat semakin tenggelamnya masjidil Haram dan Kabah. Untuk itu, kesucian kedua kota ini harus dikembalikan seperti sedia kala.

"Jika diambil alih oleh OKI maka kita harapkan kembalinya situs-situs Islam peninggalan Rasululullah dan para sahabat. Jadi, OKI segera mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam, Mekah dan Madinah. Dan jangan biarkan raja-raja Saudi yang tak punya mandat dari rakyatnya merusak dua kota suci tersebut," tegasnya.

Said yang juga politisi PDI Perjuangan, Jawa Timur ini menilai pelaksanaan haji tahun 2015 ini paling buruk yang disediakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Buruknya pelayanan ini dimulai dengan tragedi crane yang membawa korban ratusan jamaah tewas.

Berita Rekomendasi

Tak berhenti di situ, kini ratusan korban jamaah tewas terinjak saat melempar jumrah di Mina. "Maka itu, pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab sebagai khadimul haramain," tuturnya.

Namun kata Said, pertanggungjawaban pemerintah Arab Saudi tidak cukup hanya dalam bentuk kompensasi uang bagi jamaah yang meninggal dan korban luka.

Akan tetapi, lebih dari itu sebagaimana tuntutan negara negara muslim dan mayoritas berpenduduk muslim agar dilakukan internasionalisasi 2 kota suci Mekah dan Madinah dibawah nanungan OKI.

Hal ini sangat mendesak karena pemerintah Arab Saudi telah gagal menjaga kedua kota suci itu sebagai khadimul haramain .

"Sudah 310 jamaah haji tewas di jalur 204 jalur menuju umroh. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebagai tuan rumah yang menamakan dirinya khadinul haramain harus bertanggungjawab. Umat Islam seluruh dunia datang ke Arab Saudi bukan untuk mati, tetapi melaksanakan rukun Islam kelima," tegas putra asli Sumenep Madura ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas