Potret Perjuangan Pengungsi Suriah Menuju Eropa
Muhammad Muheisen membingkai kisah liku perjuangan para pengungsi yang terusir karena perang di negaranya menuju Eropa, lewat galeri foto.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Puluhan ribu orang mencoba untuk menghindari konflik berkepanjangan dan dan kemiskinan di Suriah dan Afghanistan.
Di tengah musim panas, para pengungsi memulai perjalanan melelahkan menumpang perahu dari Turki ke Yunani. Kemudian berjalan kaki, menumpang bus dan kereta menyusuri Eropa Utara dan Barat.
Sebagian mereka harus melalui Eropa Timur dan menerima sikap kurang pantas, dihadang, diusir dan didorong.
Namun, sebagian lagi memperoleh sambutan lebih ramah dari negara seperti Jerman dan Swedia. Namun, perjalanan mereka sampai tempat yang dijanjikan memakan waktu berminggu-minggu lamanya.
Ketika lelah terasa, para pengungsi beristirahat beberapa menit di mana bisa. Baik ketika berada di kereta api dan bus, sepanjang pinggir jalan, sementara anak-anak digendongan danb dekapan orangtua mereka.
Perjuangan para pengungsi diabadikan Muhammad Muheisen, kepala fotografer Associated Press untuk Timur Tengah, Pakistan dan Afghanistan, lewat galeri foto.
Dia menampilkan kisah hidup para pengungsi yang ditemuinya baik itu saat beristirahat sepanjang rel kereta api di Yunani, Hungaria, Kroasia, Austria dan Jerman selama tiga minggu perjalanannya bersama para pengungsi.
Dalam foto yang diambilnya, Senin (5/10/2015), terlihat seorang pengungsi Suriah yang kehilangan satu kakinya karena terkena bom saat perang pecah di Suriah--bersandar pada tanah di pinggir jalan.
Satu jam waktu dihabiskannya dari pesisir Turki ke pulau Lesbos di timur laut Yunani.
Pada foto lainnya, Jumat (2/10/2015), terlihat seorang wanita Suriah duduk di tanah di samping anaknya yang dibungkus termal untuk berlindung dari dingin, tak lama setelah tiba dari pesisir Turki ke pulau Lesbos, Yunani.
Dalam fotonya lainnya, Jumat (11/9/2015), Muheisen mengabadikan Bara'ah Alhammadi (10), anak pengungsi Suriah, digendong di belakang pundak ayahnya menyusuri sepanjang jalur kereta api, melintasi perbatasan Serbia-Hungaria di dekat Roszke, Hungaria.
Dalam foto, Minggu (13/9/2015), pengungsi Afghanistan, Nafeesah, (53), dibantu anaknya, putri dan dokter sukarela, setelah terjatuh saat melintasi perbatasan antara Serbia dan Hongaria di Roszke, Hongaria. (AP)