Tersangka Pembunuhan Berantai Muncul di Celebrity MasterChef
Siapa menyangka, di antara peserta acara Celebrity MasterChef, ada seorang tersangka pembunuhan berantai yang membunuh korbannya dengan racun.
Penulis: Y Gustaman
![Tersangka Pembunuhan Berantai Muncul di Celebrity MasterChef](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembunuh-berantai_20151021_123440.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Tersangka pembunuhan berantai, Stephen Port, tampak menyajikan bakso untuk pengemudi bus yang lapar di acara Celebrity MasterChef, demikian dilansir The Sun, Rabu (21/10/2015).
Pria berusia 40 tahun tampak membantu bintang anggota kelompok musik JLS, Jonathan Benjamin "JB" Gill dalam acara BBC akhir Juni. Selebriti lainnya yang hadir adalah aktirs kelahiran Inggris, Emma Barton.
Mengenakan rambut palsu, koki pembunuh itu menyunggingkan senyum ke arah kamera saat menghidangkan pasta di West Ham Bus Garage, East London, di mana menurut pengakuannya ia sudah bekerja di sana selama 13 tahun.
Penyamaran Port sebagai koki dalam acara Celebrity MasterChef dibongkar kakak perempuannya. Menurut dia, adiknya adalah seorang gay escort yang memasang tarif 100 poundsterling per malam. Port tinggal bersama orangtuanya sampai menginjak usia 30 tahun.
Stephen Port (paling kiri) menjadi peserta dalam acara Celebrity MasterChef. Ia didakwa sebagai pembunuh berantai dari Juni 2014 sampai September 2015. (The Sun)
"Ketika tinggal di flat, sepertinya ia ingin menebus waktu yang hilang selama ini. Dia memiliki banyak teman pria. Dia berpaling dari satu ke yang lainnya," ujar Sharon, kakak perempuannya yang berusia 43 tahun itu.
"Dia mencintai kehidupannya. Apakah dia menjalani kehidupan ganda, aku tidak tahu."
Pria asal Barking itu dituduh bertemu empat pria lewat aplikasi gay. Setelah membius mereka dengan GHB (obat psikoaktif yang populer di kalangan gay. Jika berlebihan akan membuat fatal penggunanya), Port membuang tiga mayat pria itu di sekitar halaman gereja.
Albert yang sudah berusia 73 tahun asal Dagenham tak lagi memedulikan kehidupan putranya dan mau menjadi apa dia.
"Kami tidak bisa menerimanya. Tapi Anda tidak bisa mengatakan apa yang harusnya keluarga lakukan. Mereka sudah dewasa untuk berbuat sendiri," ujar Albert yang kini hidup bersama Joan, istrinya yang lebih tua setahun.
Hari ini Port dihadapkan ke persidangan di Pengadilan Kriminal Pusat atau lebih dikenal Old Bailey. Ia didakwa telah melakukan empat pembunuhan antara Juni 2014 sampai September 2015. (The Sun)