Super Komputer K Buatan Fujitsu Jepang Komputer Tercepat di Dunia
Tahun 2011 Super Komputer K (Kei) buatan Fujitsu Jepang kerja sama dengan RIKEN menjadi komputer tercepat di dunia dengan kecepatan 10,51 quadrillion.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bicara komputer tercepat di dunia, tak lepas dari Jepang.
Tahun 2011 Super Komputer K (Kei) buatan Fujitsu Jepang kerja sama dengan RIKEN (Rikagaku Kenkyūsho) Advanced Institute for Computational Science (AICS) menjadi komputer tercepat di dunia dengan kecepatan 10,51 quadrillion, memori 82.944 nodes dan GTEPS (giga traversed edges per second) 38.621.
"Sejak tahun 2014 kita sudah buat konsep super komputer terbaru yang bisa 100 kali lebih cepat daripada sekarang tahun 2020 berharap bisa diluncurkan," kata Akihiko Okada, Kepala Kantor Research Communicarion RIKEN AICS kepada Tribunnews.com, Kamis (29/10/2015).
Lalu desain dan implementasi tahun 2017, pembuatan dan instalasi tahun 2019 dan diluncurkan operasi penuh tahun 2020 dengan nama proyek Flagship 2020.
Super K kini dipakai untuk berbagai aplikasi.
"Terpenting adalah untuk penelitian. Sama sekali dilarang untuk militer. Badan pemerintah juga menggunakan seperti Badan Meteorologi Geofisika dan badan penelitian lain. Serta perusahaan Jepang atau badan peneliti asing tetapi harus kerj asama dengan Jepang," kata Okada.
Okada mengatakan pengguna Super-K banyak dipakai untuk pencegahan bencana alam, pembangunan konstruksi pemulihan korban bencana alam, penurunan biaya pembuatan obat dan sebagainya.
Super komputer-K ini dibuat dengan biaya sekitar 130 miliar yen. Penampilan komputer ini sama seperti kalau kita terkait dengan satu juta komputer, dengan biaya pengoperasian tahunan sekitar 1 miliar yen.
Bagaimana dengan keamanan komputer? Menurut Okada terjaga dengan sangat baik dilapisi berbagai firewall sehingga aman.
Lalu dari segi fisik, lokasi komputer ini hanya bisa diakses dengan identitifikasi karyawan yang memiliki tanda khusus dan sensor khusus, sehingga benar-benar terisolasi serta aman dari pembobolan secara fisik.
Okada tak mau memberitahukan pengamanan khusus tersebut karena unsur keamanan yang ada. Diperkirakan selain kamera pengintip di mana-mana juga sensor khusus juga dipakai untuk bisa akses ke dalam ruangan tersebut, misalnya sidik jari dan identifikasi mata si orang khusus agar bisa masuk ke ruangan Super Komputer K tersebut.