Paris Ditutup Pascainsiden Serangan Teroris
otoritas Paris mengatakan seluruh fasilitas kota akan tutup untuk umum.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pascainsiden serangan teroris di Prancis, Jumat (13/11/2015), otoritas Paris menutup dan menghentikan operasi fasilitas umum Sabtu (14/11/2015) ini.
Dikatakan The Guardian, melalui akun Twitter @Paris, otoritas Paris mengatakan seluruh fasilitas kota akan tutup untuk umum.
"(Sabtu), akan dilakukan penutupan fasilitas kota: sekolah, museum, perpustakaan, gymnasium, kolam renang, dan pasar", demikian isi cuitan yang diunggah pada Sabtu ini, pukul 8.16 waktu setempat.
Sebelumnya, Presiden Prancis François Hollande sudah menyatakan status darurat untuk insiden Paris itu dan titik-titik perbatasan pun ditutup pada Jumat malam.
"Dua keputusan akan diambil atas ini: mengumumkan status darurat, yang berarti beberapa lokasi akan ditutup, akses jalan raya akan diblokir," ucap François, dikutip Reuters.
"Hal kedua yang saya putuskan adalah menutup perbatasan. Kami harus memastikan bahwa tidak boleh ada yang masuk (ke Prancis) untuk melakukan tindak kriminal," tambah dia lagi.
François juga menekankan bahwa status darurat tersebut berlaku untuk seluruh wilayah Prancis dan siapapun pelaku di balik serangan tersebut akan ditangkap dan dikeluarkan dari Prancis.
Namun, meski Prancis menutup perbatasannya, The Guardian mengatakan bandara dan stasiun kereta tetap beroperasi dan beberapa aktivitas perjalanan tetap dilakukan sesuai jadwal.
Pihak Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bandara akan tetap dibuka sembari pemeriksaan keamanan diperketat. (The Guardian/Reuters)