Jokowi Meminta Hal Ini Pada Negara-negara Maju
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sebagai negara berkembang, Indonesia telah melakukan aksi nyata.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan sebagai negara berkembang, Indonesia telah melakukan aksi nyata dengan menegaskan komitmen pengurangan emisi sebagaimana tercantum pada Intended National Determined Contribution (INDC).
Komitmen yang diberikan oleh Indonesia adalah mengurangi emisi 29% di bawah business as usual pada tahun 2030 dan 41% dengan bantuan internasional.
Karena itu Presiden Jokowi meminta agar negara-negara maju memberi contoh dan dukungan dalam pengurangan emisi karbon.
Presiden Jokowi menegaskan pentingnya negara maju berikan dukungan bagi negara berkembang untuk mengatasi perubahan iklim.
Negara maju diharapkan dapat meningkatkan pendanaan, melakukan alih teknologi ramah lingkungan dan memberi bantuan pembangunan kapasitas.
"Setiap Negara patut memberikan komitmennya guna memastikan pertemuan COP 21 berlangsung dengan sukses," demikian ditegaskan Presiden Jokowi pada Working Lunch para Kepala Negara G-20 di Antalya, Turki, seperti disampaikan Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit dalam keterangan tertulis Minggu (15/11/2015).
Dalam sesi Working Lunch on Development and Climate Change ini, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya negara maju untuk memobilisasi bantuan bagi negara berkembang sebesar USD 100 miliar pada tahun 2020 untuk mengatasi perubahan iklim.
Terakhir, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa prinsip Common but Differentiated Responsibility (CBDR) sekaligus Respective Capabilities juga harus dihormati dalam perjanjian perubahan iklim yang akan disepakati di Paris nantinya.
Presiden mengajak semua Kepala Negara untuk memberikan dukungan politis kepada para negosiator agar kesepakatan pada COP21 bisa dicapai tepat waktu dan segera implementasikan.(*)