TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Polisi Perancis meluncurkan serangkaian penggerebekan terkoordinasi, dan menangkap puluhan orang, Senin (16/11/2015).

Penggerebekan itu merupakan bagian dari operasi antiterorisme, pascaserangan teroris mematikan di sejumlah tempat di kota Paris, dimana menewaskan lebih dari ratusan orang.

Unit Antiteror Kepolisian Perancis melancarkan puluhan penggerebekan di wilayah Toulouse, Grenoble, Calais, pinggiran kota Paris  dan menangkap puluhan orang, yang diduga terkait dengan tersangka serangan di hari Jumat.

Polisi juga menyita sejumlah senjata dalam penggerebekan tersebut.

Seorang saksi mata yang tinggal di di pinggiran kota Bobigny mengatakan terdapat ratusan anggota polisi melakukan penggerebekan sebelum fajar.

"Mereka menyerbu blok perumahan, merusak pintu, dan mereka berteriak, 'Polisi, Polisi!' dan membawa tersangka pergi," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail.

Sementara berdasarkan sejumlah foto dari lokasi penggerebekan di Tolouse, memperlihatkan puluhan mobil polisi beriring-iringan meninggalkan lokasi.

Setidaknya tiga orang telah ditahan menyusul penggerebekan Toulouse.

Media setempat melaporkan bahwa 'operasi pencegahan' tengah berlangsung di lingkungan sekitar rumah dari Mohamed Merah, seorang pelaku serangan teroris di Tolouse.

Surat kabar Le Dauphine menulis bahwa penggerebekan dilakukan di wilayah Grenoble, dimana pihak berwenang menyita sejumlah senjata dan uang tunai. Selusin penggerebekan juga terjadi di sejumlah wilayah dari Echirolles dan Fountain Saint-Martin-d'Hères.

Kantor berita Guardian juga melaporkan bahwa penggerebekan juga terjadi di Jeumont, dekat perbatasan Perancis dengan Belgia.