Sejumlah Pria Bersenjata Bunuh 22 Tamu Hotel di Bamako
Sejumlah pria bersenjata yang menyerbu sebuah hotel mewah di Ibukota Mali, Bamako, Jumat (20/11/2015)
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Bamako - Sejumlah pria bersenjata yang menyerbu Hotel Radison sebuah hotel mewah di Ibukota Mali, Bamako, Jumat (20/11/2015). Mereka menembakkan senjata otomatis lalu menyandera lebih dari 100 orang tamu serta staf hotel telah menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas.
Menurut sumber-sumber televisi dan keamanan setempat, pasukan khusus yang melakukan penyelamatan dramatis dari lantai ke lantai di Radisson Blu Hotel di Bamako, akhirnya mengakhiri pengepungan sekitar sembilan jam setelah tragedi itu dimulai.
Serangan tersebut menambah kekhawatiran tentang ancaman militan global seminggu setelah pembantaian Paris yang menewaskan 130 orang. Belum jelas apakah kedua kejadian itu berkaitan atau tidak.
Mali merupakan negara bekas koloni Perancis di Afrika.
Televisi Mali menyiarkan adegan kacauan dari dalam hotel saat polisi dan petugas keamanan lainnya menggiring para tamu yang kebingungan dan ketakutan di sepanjang koridor dan di lobi utama.
"Para penyerang saat ini tidak memiliki sandera lagi di tangan mereka dan pasukan keamanan dalam proses melacak mereka," kata Menteri Keamanan Mali, Salif Traore, dalam sebuah konferensi pers.
Sumber-sumber keamanan Mali mengatakan, sedikitnya 22 sandera telah tewas. Mereka menambahkan bahwa pasukan khusus Perancis "berpartisipasi dalam operasi bersama pasukan Mali".
Menurut sumber militer Mali, dua orang bersenjata itu tewas.
"Penyanderaan telah berakhir. Kami dalam proses mengamankan hotel," kata sumber itu tanpa menyebut namanya, saat petugas keamanan sipil membawa korban tewas dalam kantong jenazah warna oranye.
Dua anggota pasukan khusus AS yang kebetulan berada di kedutaan besar AS di dekat hotel untuk menghadiri pertemuan turut membantu dalam menyelamatkan enam warga Amerika.
Hotel Radisson yang megah dengan 190 kamar itu, yang dianggap sebagai salah satu hotel terbaik di Afrika barat, menyedot para pengusaha, wisatawan dan pejabat pemerintah dari seluruh dunia dengan spa, kolam renang dan ruang suite-nya yang mewah.
Sejumlah saksi mata mengatakan, ada sekitar belasan penyerang bersenjata yang terlibat dalam serangan itu. Namun sumber-sumber keamanan mengatakan hanya dua atau tiga penyerang.