TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika telah mengeluarkan larangan berkunjung atau perjalanan (travel warning), terutama selama liburan.

Keputusan ini diambil untuk peningkatan keamanan dari ancaman kelompok militan ISIS, Al-Qaida, dan Boko Haram.

Travel warning ini akan berlaku sampai 24 Februari 2016.

Kementerian Luar Negeri AS menyebut informasi terkini menunjukkan bahwa militan ISIS, Al Qaida, Boko Haram dan kelompok lain terus merencanakan serangan-serangan di beberapa negara di dunia.

Bila berkaca pada kejadian yang sudah terjadi, para teroris menargetkan tempat-tempat olahraga, teater, pasar terbuka, dan penerbangan.

Tahun lalu, telah ada beberapa serangan di Perancis, Nigeria, Denmark, Lebanon, Turki, dan baru-baru ini di Mali.

"Warga negara AS harus melatihat dan waspada saat ini di tempat umum atau menggunakan transportasi," demikian isi peringatan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri AS.

"Warga AS harus menyadari sekitarnya dan menghindari tempat-tempat berkumpulnya banyak orang atau tempat-tempat ramai. Berhati-hatilah selama musim liburan dan perayaan liburan."

Departemen Luar Negeri mengatakan AS terus bertukar informasi dengan sekutu tentang ancaman terorisme internasional.

Peringatan perjalanan dikeluarkan hari yang sama saat Perdana Menteri Belgia, Senin (23/11/2015), mengumumkan bahwa Brussels akan tetap pada tingkat peringatan tertinggi selama satu minggu ini.

Langkah-langkah keamanan pun terus ditingkatkan Belgi setelah serangan 13 November di Paris yang membunuh 130 orang. (AP).