TRIBUNNEWS.COM, SIBERIA - Seorang gadis asal Rusia dikatakan membuat khawatir ibunya gara-gara kabur dari rumah ke Suriah untuk menikah dengan seorang militan ISIS.

Fatima Dzhafarova (20) tak terdengar lagi kabarnya usai ia meninggalkan kuliahnya dan melakukan perjalanan ke Suriah untuk ikut rombongan pejihad ISIS di sana.

Dikutip dari Mirror Online, gadis glamor itu dikatakan kabur melalui jendela kamar dan menumpang sebuah bis dari halte dekat rumah.

Kaburnya Fatima terjadi setelah seorang pria bernama Abdullah mendatangi rumah keluarganya dan meminta izin ibunda Fatima untuk menikahinya.

Namun, hal itu membuat sang ibu khawatir, terutama sehabis mendapat informasi bahwa Abdullah diidentifikasi oleh polisi sebagai seorang militan, yang tugasnya merekrut pejihad.

"(Abdullah) bilang ia mencintai Fatima, dan (Fatima) mencintainya. Satu dari istri (Abdullah) tengah hamil saat (Abdullah) meminta izin untuk menikahi putri saya," tutur ibu Fatima, menambahkan bahwa ia menolak permintaan Abdullah itu.

Usai itu, sang ibu mengungkapkan perjuangannya menahan putrinya itu agar tidak mencoba kabur ke Suriah.

Bahkan, ia sampai merantai putrinya itu ke sebuah radiator dalam kamar.

Tumbuh di tengah keluarga muslim, Fatima dikenang oleh sang ibu sebagai gadis yang mengikuti tren fashion dan tumbuh sebagai wanita normal.

Namun, dikutip Daily Mail, sejak Fatima dikatakan diradikalisasi, Fatima mulai mengenakan hijab, tak berhubungan dengan ibunya, dan sering mengunggah postingan "radikal" di Facebook.

"Ketika saya melihat Fatima, saya tak lagi melihat diri anak saya padanya. Dia hanya sebuah pembungkus kosong tubuh anak saya; tak punya jiwa, hati, pikiran," ucapnya. (Mirror Online/Daily Mail)